Senin, 16 Agustus 2010

Melatih Anak Jadi Cerdik

“Mengapa monyet kurus jelek ini mahal sekali?”

Tanya seorang pembeli kepada penjaga toko Pet Shop. Dan, langsung dilanjutkan dengan kalimat: “Sedangkan monyet yang lebih besar itu harganya hanya Rp. 100.000,- saja padahal lancar mengetik. Malahan, monyet disebelahnya lagi lebih murah tuh. Bisa nyanyi lagi…”

Si penjaga toko menjawab: “Mengapa monyet yang dua ini lebih murah harganya, dibanding dengan monyet kurus jelek itu, yang harganya mencapai Rp. 1 juta,- walau tidak bisa mengetik dan menyanyi. Karena hanya monyet yang kurus ini, yang bisa menyuruh ke dua monyet lainnya itu, untuk mengetik dan menyanyi….”

“Oooh, gitu…” gumam si calon pembeli, sambil melanjutkan: “Pantesan mahaaal….”

Itulah Leader

Seorang leader mungkin saja tidak bisa mengetik.

Seorang leader mungkin saja tidak bisa menembak jitu.

Seorang leader mungkin saja tidak bisa menghafal dengan baik.

Seorang leader mungkin saja tidak bisa dan tidak tahu NLP, Hypnosis dan sebagainya…

Namun, intinya adalah leader bisa “menyuruh”, mengajak (influence), mempengaruhi, menggerakkan atau “mengapusi” (membohongi) orang lain untuk melakukan sesuatu. Baik disadari ataupun tidak disadari orang lain saat melakukan ajakannya. Lupakan sejenak, leader yg baik atau leader yg buruk, karena bukan itu konteks dari tulisan ini.

Seorang leader sangat mahir mem-pacing dan me-leading orang lain untuk melakukan apa yang diinginkannya, baik karena tujuan mereka sama, ataupun hanya untuk kepentingan leader tersebut.

Pertanyaan berikutnya, mana yang harus kita pilih untuk mendidik anak-anak kita?

Jadi orang CERDAS atau CERDIK?

Melatih anak-anak menjadi cerdas itu sangatlah mudah. Apalagi dengan teknik-teknik NLP, sungguh sangat banyak strategi untuk mencetak anak-anak cerdas. Misalnya teknik cara mengingat, bisa diajarkan dalam 5-10 menit saja.

Teknik cara menghafal, bahkan saya sering mengajarkan anak-anak sekolah cara “menyontek” yang aman ha ha ha… Tentunya bukan dengan “kepekan”, tapi dengan menghafal buku secara imajiner. Dan, saat ujian, mereka hanya perlu membuka buku di halaman tertentu yang sesuai dengan jawaban dari soal, persis seperti membuka buku, namun secara imajiner. Seakan-akan ada buku di depannya. Asyik, bukan? Idenya sederhana, dari memodel MIND MAP-nya Bapak Tony Buzan yang saya kembangkan sendiri.

Banyak sekali teknik untuk melatih anak menjadi cerdas, namun melatih anak menjadi cerdik, tentu tidak mungkin dengan membaca buku. Gimana caranya? Aneh banget, ada anak cerdik karena membaca buku he he he… Untuk ide atau inspirasi, okelah. Namun, untuk situasi nyata, sebaiknya anak tersebut…

Dilatih dengan tantangan

Ya, ditantang agar otaknya mendapat stimulus, rangsangan, sehingga otak mereka akan terus aktif merespon, membuat respon baru, memilih respon, mencari ide baru, mencari solusi baru dan sebagainya. Nah, bagaimana membuat tantangan? Mudah sekali… berikut ini beberapa ide.

1. Tantangan yang menekan

Misalnya melakukan atau mengerjakan sebuah kegiatan yang dibatasi oleh waktu yang sempit. Buat tantangannya dari waktu yang lebih longgar dulu, lalu terus tingkatkan tekanannya ke waktu yang sangat ketat. Amati responnya, bagaimana si anak merespon saat tertekan, saat stres, apakah dia bisa tetap tenang, apakah dia menyerah, apakah dia memiliki daya tahan baik saat ditekan?

Bentuk kegiatan, bisa olah raga, permainan atau yang lainnya. Belajar di keramaian, saat dia belajar, Anda putar musik yang keras dan sebagainya.

2. Tantangan yang membosankan

Rancanglah secara sengaja sebuah situasi yang menimbulkan kebosanan, kebingungan, gak tahu mesti ngapain, lalu amati apa yang dilakukan si anak saat mengalami hal tersebut. Ada idenya? Bagaimana responnya dengan situasi yang monoton?

Ciptakan tantangan-tantangan lainnya, yang baru, yang unik, yang disesuaikan dengan kondisi situasi saat ini, saat main internet, listrik dipadamkan, apa responnya? Kalo dia teriak minta dinyalakan, coba lakukan saat Anda berada diluar rumah, apa responnya?

Jika tidur selalu menggunakan AC, sekali-sekali dimatikan (dirusak secara sengaja) dan amati apa responnya? Masih banyak sekali ide lainnya, silahkan Anda kembangkan sendiri. Yang paling penting adalah…

Anak manusia tuh Canggih

Ingat, mindset dasarnya adalah si anak bisa dilatih untuk menyikapi, mengatasi situasi apapun. Karena anak manusia sangatlah adaptif. Semakin si anak fleksibel dalam sebuah situasi yang berubah-rubah, maka si anak dapat dikatakan sebagai anak cerdik. Latihlah dengan memberikan tantangan-tantangan yang melingkupi aspek-aspek: Penglihatan (Visual). Pendengaran (Audiotori), Perasaan (kinestetik: indra peraba), Penciuman dan Pengecapan. Berikan tantangan seperti mereka bermain GAME yang levelnya terus meningkat, dari mudah ke sulit, bahkan sangat sulit. Lalu, apa kunci sukses dari sebuah tantangan?

Curiousity: Kunci Sukses Tantangan

Betul-betul, Anda harus kreatif, jeli, pintar untuk membangunkan dulu rasa ingin tahu si Anak. Curiousity. Semakin besar rasa ingin tahu si anak, bisa dibangun, semakin baik hasilnya. Dan, curiousity-lah yang menjadi dasar penemuan NLP di dunia ini. Ya, karena ada rasa ingin tahu yang sangat besar dari DR Bandler dan DR Grinder.

Cinta adalah Kunci Terpenting!

Amati betul, bagaimana situasi emosi si anak saat itu, sebelum tantangan diberikan. Jangan sampai salah strategi. Si Anak sedang sakit, sedang down, Anda teriak-teriak. Hasilnya bisa baik, bisa juga buruk. Juga, ada baiknya Andapun menguasai teknik-teknik untuk recovery mental, jika terjadi sesuatu yang membuat anak tersebut kaget banget atau shock he he he…

Yang mana cara yang paling tepat? Cara yang paling baik? Cara yang paling benar?

Tidak tahu, yakini saja selama Anda memang secara sengaja merancang dan ingin melatih anak Anda dengan NIAT TULUS, dengan CINTA, dengan SAYANG, yakinlah hasinya akan BAIK juga. Yakinlah TUHAN akan merestui NIAT TULUS Anda terhadap manusia kecil titipanNYA ini. Teknik dan Cara akan menyusul dengan sendirinya. Gak usah terlalu dipikirin…

Demikian catatan ringan ini, yang saya sarikan selama setahun terakhir keliling Indonesia bersama Shahnaz Haque, Prof Arief dan teman-teman Psikolog, juga para Ahli Gizi untuk berbagi kepada para orang tua dalam mendidik anak mereka menjadi ANAK TANGGUH!

Mohon banget, tambahkan ide-ide Anda di kolom komentar, dibawah ini. Apa dan bagaimana pengalaman nyata Anda dalam membuat dan mendidik anak Anda menjadi anak yang Cerdik dan Tangguh…

Saya tunggu saharing pengalaman nyata Anda. Dan, jika Anda mengijinkan, pengalaman Anda akan saya sharingkan juga di acara saya Motivasi Pagi di Radio Sonora 92.0 FM Jakarta, setiap Senin Pagi jam 06:00-08:00.

Atau, mungkin juga kita jadikan buku bersama, yang isinya pengalaman nyata Anda semua. Nanti hasil penjualannya kita jadikan dana sosial bea siswa untuk anak-anak yang belum mampu sekolah, ya siapa tahu? Yang penting, kita bercita-cita dulu he he he…

Jakarta, 18 Maret 2009 jam 01:45 menulis karena ada misi yang terbangkitkan…

Krishnamurti

Mindset Motivator

Rabu, 11 Agustus 2010

Penenangan Diri Yang Murah Dengan Garam

Peserta pelatihan selalu ingin tahu dan tertarik apa saja yang dilakukan oleh si Pembicara dalam hidupnya. Ya, begitulah resiko menjadi Pembicara, karena banyak bicara he..he.. Sehingga kadang banyak pertanyaan yang (awalnya menurut saya) aneh namun sebetulnya sangat baik dan tanpa disadari pertanyaan tersebut sangat berguna untuk kita. Karena kadang saya sendiri tidak menyadari sudah melakukan sesuatu hal yang baik untuk diri sendiri sampai ada yang bertanya kepada saya.

Misalnya seminggu yang lalu ada seorang wartawan bertanya pada saya: “Dalam 5 tahun karir Anda sebagai Motivator yang sudah bicara lebih dari 600 kelas, apakah Anda pernah sakit? Apakah Anda pernah berobat? Kalau tidak, bagaimana Anda menyembuhkan diri sendiri?”. Dalam hati saya menjawab: “Elo pikir gua Dewa kagak pernah sakit he..he..” Setelah berdiam diri sejenak, saya sharing pengalaman berikut dan saya berjanji untuk saya bagikan juga ke website ini www.PortalNLP.com agar banyak orang yang bisa memetik dari pengalaman pribadi ini.

Sekali lagi, teknik ini hanyalah sharing dari pengalaman pribadi saya dalam melakukan Self Healing. Pas dan cocok untuk saya, belum tentu pas dan cocok untuk Anda. Karena Unconcious manusia sangatlah unik dan bersifat pribadi, demikianpun cara komunikasi Unconcious Anda. Sungguh sangat unik dan luar biasa rahmat Allah ini.

A. Ide Pertama: MANDI GARAM

Kebiasaan saya Self Healing, khususnya setelah memberikan pelatihan adalah mandi air hangat (cenderung agak panas) dengan digosok atau diborehi garam ke seluruh tubuh, Teknik ini saya dapatkan dari seorang sahabat yang belajar dan menekuni penyembuhan diri melalui tenaga Prana sekitar 5 tahun lalu saat kami berangkat bersama ke Kuala Lumpur, Malaysia untuk belajar mengenai Bisnis & Uang. Sahabat yang sangat baik dan sangat perhatian pada saya ini bernama Bapak Bandono (almarhum). Beliau kebetulan sudah mendahului kita sekitar 2 tahun lalu. Tulisan ini saya dedikasikan untuk beliau yang saya hormati. Saya merasa sangat kehilangan beliau dan lucunya saya bertemu dengan orang yang mirip dengan beliau baik wajah dan tutur kata, sekarang menjadi sahabat saya yakni Bapak Krisnawan.

Berikut urutan kegiatannya:

1. Sirami tubuh dengan air hangat.

2. Borehi seluruh tubuh dengan garam, termasuk seluruh kulit kepala, baik juga borehi garam agak berlebih di ketiak dan dikempit.

3. Biarkan tubuh yang telah diborehi garam tersebut beberapa menit. Biasanya saya gunakan waktu tersebut untuk berdiam diri bermeditasi sejenak untuk merasakan kondisi seluruh bagian tubuh saat itu dari ujung kepala sampai ke ujung kaki. Kadang saya bersikat gigi, buang air besar, membaca atau mendengarkan 1 atau 2 buah lagu.

4. Bilas seluruh tubuh dengan air hangat sampai bersih.

5. Setelah itu, silahkan ber-shampoo dan bersabun ria.

Catatan:

- Saya biasanya hanya gunakan garam dapur yang agak kasar berwarna putih gading, biasanya disebut garam kampung. Maklum deh buat saya Bath Salt mahal boooh, walau wangi sih. Namun, sekali-sekali masih okelah gunakan Bath Salt.

- Sambil mandi garam, baik sekali kalau Anda melakukan Unconcious Dialog sebagaimana yang disampaikan berikut ini.

- Setelah mandi garam dan Anda mau langsung tidur malam, baik sekali gunakan wangi-wangian yang terbuat dari bahan alami sebelum tidur, sangatlah membantu Self Healing saat Anda tidur.

B. Ide Kedua: UNCONCIOUS DIALOG

Bicara dengan Unconcious kita sendiri ini, ternyata sering saya lakukan sebelum mendapat latihan ini saat saya ikut kelas NLP Trainer di NLP Academy London, Maret 2006 bersama DR John Grinder, Carmen Bostic & Michael Caroll. Saat itu saya dipandu oleh salah seorang Coach dari Amerika untuk berdialog dengan Unconcious saya apa yang dibutuhkan diri saya selama belajar di London yang sangat dingin saat itu. Setelah sesi selesai, ternyata badan saya menjadi hangat bahkan berkeringat. Lucunya, selama pelatihan berlangsung saya hanya menggunakan kaos lengan pendek sebagaimana layaknya orang bule. Rupanya saya pernah berkata dalam hati: “I am a Londoner, I am a Londoner” saat kedinginan keluar dari bandara Heathrow, London.

Bagaimana melakukan Unconsious Dialog?

Kunci awal yang sangat penting dalam Self Healing dengan cara Unconcious Dialog ini adalah Anda harus bisa dulu menerima diri Anda apa adanya. Terimalah (menurut versi Anda bukan menurut versi Sang Pencipta) kekurangan diri Anda dengan ikhlas. Syukuri dan sayangi diri Anda luar dalam…

Salah satu ide caranya adalah sbb:

1. Tenangkan diri Anda.

2. Masuk dalam suasana hening sampai terasa sangat nyaman.

3. Lakukan Unconcious Dialog dalam hati, katakan dengan sangat perlahan dan dalam tempo yang sangat lambat, kata-kata berikut ini (boleh diganti atau disesuaikan dengan keyakinan Anda):

“Aku adalah Aku”

“Aku menerima diriku apa adanya dengan ikhlas”

“Aku menerima…” (sebutkan, bayangkan atau rasakan bagian-bagian tubuh dari ujung kepala sampai ujung kaki, baik yang terlihat maupun yang ada di dalam diri Anda. Contoh: “Aku menerima mataku apa adanya dengan ikhlas”)

Catatan: Jika Anda merasa masih belum nyaman untuk menerima diri Anda apa adanya, maka ulangi lagi dari langkah nomor 1. Tidak perlu terburu-buru, karena waktu adalah milik Anda.

“Aku adalah Aku”

“Aku mensyukuri diriku apa adanya dengan ikhlas”

“Aku mensyukuri…” (ikuti contoh diatas)

Catatan: Jika Anda merasa masih belum bisa mensyukuri diri Anda apa adanya, maka ulangi lagi dari langkah nomor 1.

“Aku adalah Aku”

“Aku menyayangi diriku apa adanya dengan ikhlas”

“Aku menyayangi…” (ikuti contoh diatas)

Catatan: Jika Anda merasa masih belum bisa menyayangi diri Anda apa adanya, maka ulangi lagi dari langkah nomor 1. Tidak ada kata salah atau benar dalam melakukan latihan ini, Anda hanya belum terbiasa saja.

Setelah Anda bisa menerima diri Anda dengan ikhlas, maka Self Healing berikutnya akan menjadi sangat mudah dan menyenangkan. Mengapa? Karena sederhana dan ampuh, juga sangat murah karena tidak perlu berobat kemana-mana. Anda adalah dokter untuk diri Anda sendiri dan diri Anda adalah apotik yang luar biasa obatnya.

C. Ide Ketiga: UNCONCIOUS DIALOG untuk Self Healing

Contoh 1: Tangan Kiri kena minyak panas mendidih

Sekitar 10 tahun lalu, saat mau menumis masakan dan karena kekeliruan menaruh minyak panas yang mendidih ke mangkuk dan mau saya ambil sedikit dengan mengangkat pakai tangan kanan, maka tersiramlah seluruh tangan kiri sampai seluruh jari terasa panas sekali dan matang seperti udang rebus dan tidak bisa digerakkan. Saya teringat teknik Meditasi yang saya pernah latih jika saya mengalami sakit kepala. Saya tenangkan diri dan terus menikmati saja rasa sakit yang luar biasa tersebut.

Terus berikutnya saya hanya obati tangan kiri saya tersebut dengan foam Body Lotion dan saya terus ber-meditasi sambil mengatakan dalam diri: “Terima kasih Tuhan atas kejadian ini, pasti ada hikmahnya. Aku bersyukur proses penyembuhan sedang terus terjadi.” sambil saya terus menikmati rasa sakit tersebut.

Dalam beberapa minggu berikutnya tangan kiri saya tersebut sembuh total tanpa luka bakar sedikitpun. Kata kuncinya; Menikmati rasa sakit.

Contoh 2: Jempol kiri digigit kucing sampai bolong 3 lobang

Saat Jakarta banjir bulan Februari 2007 yang lalu, saya membantu teman-teman untuk keluar dari lokasi banjir dan kami ketemu kucing yang kedinginan dan terjebak banjir. Karena kasihan melihat kucing tersebut, saya berinisiatif mengangkat dia pindah ke posisi yang lebih tinggi. Saya pegang kucing tersebut dan karena dia ketakutan, dia tetap bertahan dengan mencekal makin kuat tempat dia berdiri, karena saya agak memaksa, akhirnya dia menggigit jempol kiri saya dengan 4 lobang gigitan yang menembus daging jempol kiri saya, bahkan sampai menusuk ke tulang jempol kiri. Sungguh sakitnya luar biasa, saya diam bertahan dan kucing tersebut akhirnya melepaskan gigitannya. Karena tidak berhasil memindahkannya, kamipun meninggalkan kucing tersebut.

Bagaimana saya melakukan Self Healing untuk hal ini?

1. Saya siapkan air hangat agak panas segelas diaduk dengan 2-3 sendok makan garam dapur.

2. Saya rendam jempol kiri bekas gigitan kucing tadi ke dalam gelas tersebut, sakitnya luar biasa, namun kuncinya tenangkan diri dan nikmati rasa sakit tersebut.

3. Lalu, saya katakan dalam hati pada Unconcious Anda: “Maaf, maaf dan maaf atas kelalaian tadi” lalu diam dan saya petik hikmah atas kejadian tersebut, lalu ucapkan “Terima kasih” ke dalam diri. Dan, mohon kepada Unconcious jalan terbaik untuk penyembuhan ini sesuai dengan waktunya.

Catatan: Bisa Anda lakukan berulang-ulang sampai sembuh, cari cara yang pas untuk Anda. Untuk saya, ternyata hanya dalam 2-3 hari berikutnya luka gigitan kucing di jempol kiri tersebut sembuh total.

D. Ide Keempat: UNCONCIOUS DIALOG untuk Menjaga Kesehatan

1. Pijat sendiri atau saat dipijat oleh ahli pijat khususnya dibagian tubuh yang sedang terasa tidak nyaman, lelah atau sakit, katakan dalam hati dengan tulus permohonan maaf pada bagian tersebut dan ucapkan terima kasih atas usahanya selama ini. Mohon pada Unconcious Anda cara terbaik untuk penyembuhannya dalam waktunya sendiri. Kata kuncinya adalah “Maaf dan Terima kasih”.

2. Wangi-wangian dengan aroma alami atau aroma terapi dapat membantu Anda melakukan Self Healing ataupun Menjaga Kesehatan dengan ide cara sbb: Cari tempat yang tenang dan nyaman, aktifkan wangi-wangian yang Anda rasa pas & cocok untuk suasana hati Anda saat itu. Paling baik juga suasana di alam terbuka. Pilih posisi tubuh yang nyaman, boleh duduk bersila, bersujud ataupun tiduran. Saat diri Anda terasa sangat nyaman, rasakan atau bayangkan aliran wangian tersebut mengalir membersihkan tubuh Anda dari kepala sampai ke ujung kaki dan menyembuhkan diri Anda dari segala penyakit.

3. Dengarkan musik lembut sambil merasakan penyembuhan dalam diri sedang terjadi. Fokuskan perhatian penyembuhan pada bagian tubuh yang sedang sakit atau lelah. Catatan: musik bisa apa saja, ternasuk rekaman Mengaji (misal CD rekaman Teh Ninih atau Muhtalib Tjiu membaca ayat-ayat Al”Quran), lagu Alhamdulillah dari Opick, CD Mantra-mantra Buddha seperti Om Mani Padme Hum, CD lagu puji-pujian Kristiani atau CD Doa-doa Taize. Atau Anda sendirilah yang bernyanyi, boleh juga bergumam lembut perlahan.

4. Kebiasaan rutin lainnya adalah:

- Sejak SMP (saya lupa dapat ide ini dari mana, kayaknya dari sebuah buku) saya sering berterima kasih pada seluruh bagian tubuh saya saat mandi walau kadang waktu mandi menjadi agak lama he..he.. Saya katakan dalam hati tentunya: “Terima kasih betisku yang telah menopang aku seharian ini, maaf ya kalau tadi sempat lupa diri sehingga membuatmu menjadi pegal” sambil saya memijat lembut dengan sabun,

- Juga saat mau tidur adalah saat yang terbaik untuk melakukan self healing dengan berdialog ke seluruh bagian tubuh, cukup katakan terima kasih dengan tulus saja dan terima diri kita apa adanya.

Demikian sharing pribadi ini dan semoga bermanfaat juga untuk Anda. Seperti biasa, jika teknik ini bermanfaat untuk Anda, mohon teknik ini dibagikan dan diajarkan ke orang lain juga agar banyak orang yang mendapat manfaat dari teknik ini. Dan pesan saya, agar tidak terima uang jika Anda mengajarkan terapi ini ke orang lain, lakukan saja dengan tulus dan biarlah Allah yang membalasnya. Segala pertanyaan dan kesan pesan, silahkan email ke: krishnamurti@indo.net.id atau via SMS ke 0816 1815 333.

Tabik sujud untuk Unconcious Anda,

Krishnamurti

Memori Cinta Buat Lansia

“Apakah NLP bisa membantu masalah-masalah yang dihadapi para Lansia?”

Demikian pertanyaan salah seorang Paman saat kami membahas penerapan NLP dalam kehidupan sehari-hari. Adapun Lansia singkatan dari Lanjut Usia. Sayapun tidaklah terlalu tahu apakah NLP bisa membantu, karena belum menjadi Lansia he..he.. Namun, tantangan tersebut sangat menarik perhatian saya. Karena cukup banyak klien saya yang menghadapi situasi ini, juga undangan untuk bicara kepada kelompok Lansia yang terus berdatangan.

Modelling dan “Future” Time Line

Nah, karena dasar ilmu NLP adalah modelling, sayapun me-”model” beberapa Lansia. Dan, dengan teknik “Future” Time Line yang saya dapatkan saat berguru dengan DR Richard Bandler di Orlando, Amerika, Maret 2008 lalu, sayapun menuju ke masa depan untuk mencari ide solusi, menjadi seorang yang Lanjut Usia, lalu kembali lagi ke saat ini… Bagaimana prosesnya? Nanti saya jelaskan di artikel lainnya, karena kali ini saya lebih tertarik berbagi terapan NLP-nya, bukan NLP-nya…

Cukup banyak masalah yang dihadapi para lansia, namun saya fokuskan untuk sharing pada artikel ini adalah bagaimana bisa terus berkarya yang terbaik untuk kehidupan ini, walau dalam usia yang sudah dianggap lanjut.

Mencari Sumber Energi Motivasi Terdahsyat

Karena minat sayaadalah motivasi, maka pertanyaan yang saya munculkan kedalam diri saya, juga tentang motivasi. Kali ini, saya mencari sumber energi yang terdahsyat, yang dapat mendorong, yang dapat menggerakan, yang dapat memberikan tenaga yang dahsyat untuk saya “sebagai Lansia” agar bisa terus bergerak dan berkarya yang terbaik untuk diri ini, untuk keluarga, untuk orang lain, bahkan untuk masyarakat dan negeri ini.

Dalam penerungan di masa depan, sebagai Lansia, Unconscious saya memberikan solusi, tentunya untuk saya sebagai Lansia. Siapa tahu bisa pas juga untuk orang lain. Sayapun tidak tahu. Saya hanya munculkan ide ini, saya sharingkan orang banyak, saya observasi, setelah beberapa kali uji coba, maka saya tuliskan artikel ini.

Kenangan Cinta

Astaga, ternyata sumber energi terdahsyat yang saya temukan adalah kenangan cinta, Love Memory. Sulit menuliskan rasanya, namun sungguh sangat dahsyat. Uh, luar biasa… Indah, menguatkan, mendorong dan menyembuhkan… Dan, saat memutar ulang memory itu disaat ini, film itu nampak jelas seperti terjadi sekarang… Ah, sulit untuk dilukiskan dengan kata-kata yang terbatas ini…

Saya sangat bersyukur pada DR Richard Bandler akan hal ini, saat saya berkesempatan menghadiri program NLP terapan yang bertemakan “Design Human Engineering” (DHE) saya sungguh terkagum-kagum akan ide dasar penciptaan program ini. Yang menarik buat saya, bukanlah materinya. Karena saya sudah tahu, namun latar belakang ide, dasar pemikiran dan mindset dasar membuat program tersebutlah yang mengagumkan.

Karena setelah saya memahami dasar pemikiran pembuatan program DHE, maka sayapun bisa membuat ide-ide terapan NLP lainnya, yang memang menjadi minat besar saya dalam menerapkan NLP untuk kehidupan orang banyak.

Bagaimana Caranya?

Berikut ini panduan atau tepatnya berbagi saran untuk para Lansia atau bagi Anda yang ingin memberikan motivasi kepada orang tua Anda yang mungkin sudah sepuh…

1. Cari atau siapkan sebuah situasi yang nyaman.

2. Pikirkan kembali atau ingat-ingat kembali, sebuah pengalaman Cinta di masa lalu, yang memiliki kenangan yang sangat indah, yang sangat mengharukan, yang sangat mendorong, yang sangat memotivasi, yang sangat “tak terlupakan”, yang sangat “Aaaahhh!!!

3. Jika ada foto kenangan yang sangat kuat (sangat meng-anchor), baik sekali digunakan sebagai sarana pintu masuk ke Love Memory itu. Silahkan jga untuk gunakan yang lainnya, seperti: Lagu kenangan, putar berulang-ulang, bernyanyilah… Baik dan indah sekali, jika lagu kenangan ini terus diputar saat mau tidur, bahkan sampai tertidur…

4. Putar kembali film “Love Memory” yang indah itu perlahan-lahan, selama yang diinginkan. Nikmati… Syukuri…

5. Terus lakukan langkah ke 4, sampai menimbulkan perasaan yang dahsyat, yang menguatkan, yang mendorong, yang membangkitkan semangat, motivasi dari dalam diri…

6. Lalu, perkuat perasaan yang dahsyat ini, gandakan 2x lipat, gandakan 2xlipat lagi, perbesar perasaan ini, terus perbesar, sampai sebesar yang bisa Anda bayangkan atau Anda rasakan.

7. Jika Anda merasa ada rasa yang memutar, apakah itu dari dalam diri memutar keluar, bisa juga memutar dari luar diri ke dalam, maka percepat putaran perasaan ini ini. Buat lebih cepat, buat lebih cepat dan buat lebih cepat… secepat yang bisa Anda putar. Uh, dahsyat bukan rasanya?

8. Nah, ini yang penting. Jika sudah muncul sumber energi motivasi dahsyat yang membangkitkan ini, maka STOP, STOP dan STOP putar film “Love Memory” tersebut. Stop secepat mungkin dan relaks… Sekarang, kembali ke kehidupan SAAT INI.

9. Sekarang gunakan energi motivasi ini untuk merancang “Kegiatan atau karya apa yang ingin dilakukan sekarang?”. Sesuatu yang meninggalkan kebanggaan untuk anak cucu?

10. Langsunglah bergerak dan berkarya….

Catatan # 1: “Bad Memory”

Jika saat memunculkan Love Memory, ternyata ada “Bad Memory”, segera lakukan ide-ide berikut ini:

- Buang gambaran “Bad Memory” yang muncul sejauh mungkin, sampai hilang, sampai sirna, sampai lenyap dari benak Anda.

- Boleh dengan cara membayangkan “Bad Memory” tersebut ditenggelamkan ke dalam lautan, boleh membayangkan “Bad Memory” tersebut melayang terbang menyatu dengan awan, boleh juga membayangkan “Bad Memory” tersebut disimpan di balik gunung, atau boleh teknik apa saja yang penting “Bad Memory” tersebut lenyap.

- Boleh juga melepasakan “Bad Memory” tersebut dengan cara meniup atau saat membuang nafas.

Catatan # 2: “Other Memory”

- Boleh gunakan Memory lainnya yang berdampak bisa membangunkan perasaan yang kuat, seperti pengalaman sukses, pengalaman sangat percaya diri, pengalaman menjadi diri sendiri, pengalaman mengambil keputusan yang terbaik dalam hidup dan sebagaina yang sejenis.

- Namun, jika memang ada, Love Memory adalah yang terkuat, paling tidak menurut saya he..he..

Demikian sharing saya sebagai Lansia “Future Time Line”, semoga bisa berhikmah untuk orang banyak, khususnya para Lansia, para kaum muda yang ingin memotivasiorang tuanya, atau siapapun.

Juga thanks khusus untuk Oom Puspo dari Asisi, Tebet, yang memberikan kesempatan pada saya untuk berbagi ke para Lansia, sehingga tantangan ini memunculkan ide kreatif saya. Sekali lagi semoga berhikmah…

Tabik sujud anakmu,

Krishnamurti

NB:

- Sebagai bentuk ucapan terima kasih dan hormat saya akan jasa-jasa para Lansia, untuk itu bagi Anda para Lansia yang berminat atau Anda yang mau memberikan kepada orang tua Anda, sebuah CD Panduan Aktif yang saya buat untuk latihan:

- Relaksasi Otot

- Membuat tempat damai di pikiran

- ataupun Deep Sleep

Sebagaimana dimuat dalam artikel-artkel saya di PortalNLP.com ini, silahkan tulis:

- Nama, Nomor HP dan situasi emosi/perasaan yang Anda alami saat ini sebagai Lansia di kolom komentar di bawah ini.

- Khusus para Lansia, hanya perlu mengganti ongkos kirim dan biaya produksi CD saja.

- CD Panduan Aktif Relaksasi ini sedang diproduksi oleh Kanisius Multi Media, Jogjakarta. diperkirakan akhir Juli 2008 sudah bisa didistribusi.

Cara Melatih Anak Agar Tak Rewel

Bagaimana mengatasi anak yang sering rewel?

Demikian pertanyaan yang sering muncul saat saya bersama Shanaz Haque dan 2 pembicara lainnya, diundang untuk memberikan seminar setengah hari dengan harga sangat terjangkau sebagai bagian dari kegiatan pelayanan pada masyarakat yang didukung oleh Nakita tabloid Panduan Tumbuh Kembang Anak dan Dancow Parenting Center. Kebetulan saya & Shanaz Haque wajib hadir di 11 kota-kota besar di Indonesia. Seminar dibawakan oleh 3 pembicara dan saya selalu kebagian sesi yang “santai” yakni sebagai pembicara ketiga yang berbagi tentang topik “Terapi Tawa - Menghadapi Anak Tanpa Amarah”

Sebagai pemandu seminar, Shanaz haruslah hadir dari pagi sampai siang (kacian deh elo, Naz! He..he..) sehingga dia tahu betul pertanyaan-pertanyaan peserta yang muncul sejak sesi pagi hari. Setelah itu barulah saya menjawab hal-hal tambahan mengenai Parenting versi NLP, tentunya versi NLP racikan saya yang kadang mungkin agak “ngawur”. Nah, salah satu pertanyaan yang sering muncul dalam beberapa seminar adalah bagaimana mengatasi anak yang sering rewel? Rewel dalam arti yang seluas-luasnya seperti mudah nangis, cengeng, ngambek, “perasa”, jutek, kesal dan sebagainya. Arti kata anak disini adalah Balita.

Contoh ide 1 : “Cecak! Cecak! Cecak!”

Nah, ini cara tradisional yang ampuh sekali untuk membuat anak berhenti menangis. Karena saat orang tua si anak mendongakkan kepala dengan semangat berteriak: “Cecak! Cecak! Cecak!” dan jari telunjuk menunjuk ke arah cecak yang sedang menempel santai menikmati makan malam seekor nyamuk di langit-langit rumah, maka si anakpun akan ikut-ikutan mendongakkan kepala ke arah cecak yang ditunjuk dan tangispun mereda atau seringkali berhenti mendadak, bukan?

Kok bisa ya? Bagaimana prosesnya? Hasil penelitian di NLP mengatakan (menemukan) bahwa postur tubuh berdiri tegak dengan kepala mendongak ke atas akan membuat rongga dada dan rongga tenggorokan terbuka lebih luas. Dan, oksigenpun masuk lebih banyak. Coba lakukan tertawa ha ha ha. Nah, posisi tubuh seperti ini bukanlah “milik” posisi rasa menangis sehingga otomatis tubuh akan menyetop tangisan. Karena posisi menangis adalah posisi kepala menunduk ke bawah atau posisi “perasaan sedih”. Coba lakukan sedih hik hik hik. Demikian penjelasan gamblang dalam bahasa awam bukan bahasa teknis NLP he he he.

Contoh ide 2: Posisi Menggendong Anak

Setelah kita memahami posisi tubuh, sekarang kita bisa mulai latihan merubah cara menggendong agar si kecil tidak sering rewel. Cara terbaik adalah menggendong dimana posisi tubuh anak sama-sama kita menghadap ke depan (posisi nonton layar tancap), bukan posisi si anak menghadap ke dada kita (posisi mendekap). Posisi mendekap baik untuk mengajak atau membuat anak tidur atau merasa aman nyaman di pelukan kita. Namun, untuk mengatasi nangis atau rewel posisi “nonton layar tancap” adalah yang terbaik. Kalau si anak menangis, cukup tekan dari belakang dada dia ke depan dengan dada kita sampai tangis atau rewel mereda.

Contoh ide 3: Bergelayutan seperti Monyet

Nah, terus terang ide ini terinspirasi dari anak saya Bidadari saat dia bergelayutan seperti monyet di taman bermain sekolahannya TK Sanur sekitar minggu ke 4 bulan Oktober lalu. Kebetulan saya sangat dekat dengan Kepala Sekolah dan guru dia yakni Suster Ansi dan Ibu Melly karena kami sering berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang anak-anak. Bidadari sangat suka bermain di bagian gelayutan monyet dan sangat gembira. Sehingga walau terjatuh dan terluka kecil saat bermain di bagian lain, atau terjadi “perperangan ala anak-anak” di bagian lain membuat dia tetap tenang dan santai saja. Bidadari selalu kembali bergelayutan monyet yang kebetulan tidak terlalu favorit untuk anak-anak lain. Saya sangat gembira melihat anak saya seperti anak monyet, anak alam.

Saat menikmati si Bidadari jadi “monyet kecil” tiba-tiba “AHA” muncul lagi dalam pikiran kreatif saya, ini jawaban yang saya cari untuk mengatasi anak yang sering rewel. Saya langsung mencatat ide-ide yang muncul dan saya minta Bidadari terus main gelayutan monyet untuk saya observasi. Thanks ya Bidadari, kamu sungguh inspirasi untuk Papi. Semoga inspirasi kamu berguna untuk orang banyak sesuai namamu Bidadari (he..he.. mata saya bergelinang saat menulis bagian ini).

Dari ide gelayutan monyet tersebut, silahkan Anda para orang tua melanjutkannya di rumah, misalnya dengan mengatur dahan-dahan pohon di halaman rumah menjadi tempat gelayutan anak-anak Anda. Susun sedemikian rupa agar mereka dapat berpindah dari dahan ke dahan dengan jarak yang terjangkau untuk ukuran tangan mereka dan aman. Baik sekali dibuat lebih dari 5 pegangan dahan agar ada area main yang cukup luas.

Boleh juga Anda meniru seperti yang ada di taman bermain anak-anak TK. Untuk meminimalkan biaya, cukup gunakan pipa paralon yang kecil agar mudah dipegang oleh si “monyet kecil”. Bolah juga dibuat seperti pagar-pagar kecil, yang penting mudah untuk mereka bergelayutan seru.

Kalau mau dibuat di dalam rumah, kami sering anjurkan untuk gunakan tali plastik jemuran yang diselipkan kedalam pipa paralon, buat beberapa buah agar si “monyet kecil” tidak cepat bosan. Buat yang mudah sekali untuk dijangkau bergelayutan karena tujuan kita adalah membuat dan melatih posisi tubuh si “monyet kecil” menjadi segar dan sehat agar nantinya dapat menjadi pribadi yang tegar dan tangguh.

Tip tambahan lainnya:

Baik sekali para Ibu menyiapkan makanan setelah anak-anak bermain gelayutan monyet ini, karena rasa lapar akan muncul dengan sendirinya. Air liurpun akan terbit secara alami saat melihat nasi panas mengepul. Dan, makanpun menjadi pengalaman yang nikmat, bukan?

Selamat melatih si anak menjadi anak alam yang kuat, tegar dan tangguh yaitu anak monyet. Makin indah kalau ditambah dengan senyuman dan kata-kata lembut: “Halooo monyeeet…”

Krishnamurti

Melatih Daya Juang Anak

Adversity Quotient (AQ) adalah kecerdasan yang sangat diperlukan seorang anak manusia untuk mengatasi masalah atau kesulitan agar bisa berhasil dalam kehidupan ini, selain kemampuan lainnya seperti IQ, EQ atau SQ), demikian penelitian ahli Paul G. Stoltz, Ph.D.

Stoltz menyampaikan hal ini, karena ada orang yang OTAK ENCER (memiliki IQ di atas rata-rata), MULUT LEMEH (memiliki kemampuan bersosialisasi yang baik), FRIENDLY juga penyesuaian dirinya baik, tapi kurang mampu menghadapi masalah-masalah yang menghadang. Pada akhirnya ia gagal mencapai apa yang menjadi tujuannya. Malah banyak yang jadi tukang gossip he..he..

Stoltz meneliti ada 3 tipe anak sehubungan dengan kemampuan mengatasi masalah tersebut, yang dia umpamakan seperti orang yang mendaki gunung.

1. Tipe QUITTERS (mereka yang berhenti dan menyerah)

Adalah anak yang bila sedang mendaki gunung, akan memilih berada di tempat yang paling bawah. Pendaki gunung tipe ini:

- Biasanya memilih tempat cukup di kaki gunung dan biasanya memilih dekat sungai dan banyak warung he..he..)

- Biasanya sibuk ber-foto ria dengan latar belakang gunung yang indah, tinggi dan lengkap karena gunungnya masih jauh he..he..

- “Mana bisa motret gunung kalo di puncak gunung, bukan?” demikian celoteh canda mereka.

- Biasanya berusaha menjauh dari permasalahan, rasa takut dan kuatir lebih kuat dari rasa keinginan bertindak (action).

- Saat melihat atau menghadapi kesulitan, ia akan memilih mundur, dan tidak berani menghadapi permasalahan.

2. Tipe CAMPERS (mereka yang berkemah)

Adalah anak yang belum mencapai puncak gunung tapi sudah merasa puas dengan hasil yang telah dicapainya saat ini. Ia tak mau mendaki lebih tinggi karena risiko yang terlalu besar. Pendaki gunung tipe ini:

- Biasanya lebih menyiapkan diri untuk jalan aman kembali turun dari pada memikirkan bagaimana strategi naik ke puncang gunung.

- Biasanya mencari tempat yang cukup aman dan nyaman. “Ah, paling tidak aku bisa berkemah dengan selonjor kaki. Dari pada tidur dalam posisi jongkok di atas gunung” demikian imajinasi “aman” mereka.

- Biasanya cepat puas atau selalu merasa cukup berada di posisi tengah.

- “Tujuan aku camping kok, bukan mendaki puncak gunung. Ngapain juga nyusahin diri” demikian pembelaan diri mereka.

- Biasanya mengabaikan kemungkinan, peluang atau kesempatan baru yang bisa didapat, bila melangkah lebih tinggi dan lebih jauh.

3. Tipe CLIMBERS (mereka sang Pendaki Gunung sejati)

Adalah anak yang mempunyai tujuan, punya impian, punya target atau sasaran, atau paling tidak sudah punya sesuatu yang ingin diwujudkan. Dan, untuk merealisasikan ide itu, mereka memiliki kemauan dan mampu mengusahakan dengan ulet, tekun dan gigih. Mereka:

- Memiliki rasa ingin tahu atau rasa “Penasaran” yang besar. “Wah, pasti seru nih!” demikian kira-kira mindset dalam benak mereka.

- Memiliki rasa percaya diri yang besar. “Paling tidak, aku sudah usaha yang maksimal dan aku punya pengalaman baru (bukan kegagalan)”

- Memiliki keberanian menghadapi sesuatu yang baru. “Anything is POSSIBLE. Gimana bisa tahu, kalo nggak mencoba” tentu dalam konteks positip ya…

- Memiliki disiplin yang tinggi. “Aku harus selesaikan apa yang telah aku mulai” demikian tekad dalam diri mereka.

- Tipe inilah yang tergolong memiliki AQ yang baik.

Nah, apakah kecerdasan mengatasi masalah ini bisa dihasilkan tiba-tiba atau instant? Tentu saja jawabanya TIDAK. Harus ada PROSES yang dilalui. Harus ada LATIHAN dengan disiplin yang baik. Dan juga, harus ada UJIAN-nya. Kalau tidak, kita tidak pernah tahu kita berada di kelas berapa, bukan?

Apakah bisa dipercepat proses melatih AQ ini? Tentu, peluang mempercepat proses ini makin besar sejak ditemukannya NLP. Banyak sekali teknik-teknik NLP yang mendukung hal ini. Kebetulan, saya punya beberapa pengalaman tentang hal ini saat dipercaya membantu para atlet PASI Jatim pada PON di Palembang beberapa tahun lalu.

Baiklah berikut ini beberapa ide dan tip praktis NLP ala saya, yang semoga saja bisa berhikmah untuk Anda sebagai orang tua dalam melatih anak-anak Anda menjadi anak Tangguh atau lebih tangguh dari sebelumnya.

Dasarnya sederhana saja karena Allah sudah memberikan kita alat bantu agar kita bisa lebih mudah mengeksplorasi dunia, maka gunakan saja alat bantu itu yakni alat indra kita: Mata, Telinga dan alat Perasa. Dalam NLP dikenal istilah V.A.K (Visual, Audiotori dan Kinestetik)

Artinya dalam menstimulasi atau melatih “mental” anak-anak untuk menjadi tangguh, usahakan dan libatkan ke 3 unsur tersebut agar dapat terekam dengan baik oleh mereka yang akan menjadi pengalamandi kehidupan mereka di masa mendatang.

Beberapa cara “Kampoeng” yang dianggap kuno tapi menurut NLP ala saya adalah NLP yang luar biasa, khususnya untuk menstimulasi anak-anak yakni:

Dongeng

Ah, mendongeng adalah metode yang luar biasa dampaknya. Masih tersimpan dengan sangat baik di otak saya, bagaimana Tante saya yang kami panggil “Engkim Luluk” mendongeng dengan mimik semangat di depan kami tiga bersaudara yang duduk kursi panjang beranda rumah, sore menjelang malam hari, sekitar tahun 1970an. Ehm, dongeng betapa cerdiknya Sang Kancil dalam menghadapi tantangan serigala. Ternyata Gambar Kancil terekam dengan sangat kuat di benak saya sampai saat ini, karena ternyata otak kita menyimpan GAMBAR KANCIL bukan huruf “K A N C I L” bukan?

Nah, mendongengkan sendiri pesan akhlak, pesan nilai-nilai atau pesan mental yang ingin Anda tanamkan kepada jiwa anak Anda, tentu sangatlah baik. Anad hanya perlu melatih diri untuk melibatkan seluruh indra Anda saat bercerita. Jadilah si Kancil dengan gerakan, suara dan rasa percaya diri yang besar karena cerdik.

Untuk dongeng monyet yang lincah, Anda tentu perlu belajar jadi monyet. Bukan? He..he.. Baik juga pergi ke Ubud Bali dan belajar dengan “saudara” tertua kita di Monkey Forest… kebetulan saya sedang berada disini saat menulis artikel ini dan memang sedang belajar dengan mereka he..he..

Bermain

Beberapa permainan “Kampoeng” menurut observasi saya, sungguhlah sangatlah efektif dalam melatih ketangguhan anak-anak. Misalnya:

Permainan Lompat Karet

Umumnya dimainkan oleh anak-anak perempuan. Selain melatih kelenturan fisik, juga melatih diri untuk tetap TENANG saat menghapi tekanan. Karena biasanya pihak yang mendapat giliran memutar karet akan mempercepat putarannya, jika pihak pelompat karet bisa terus mengatasi tingkat tantangan yang diberikan. Misal: batas dengkul, batas paha, batas pinggan, batas pundak, batas kepala dan batas kepala plus satu jengkal tangan atau disebut batas “MERDEKA!!!”

Permainan Kelereng

Dengan beberapa kombinasi tantangan atau tingkat kesulitan tertentu, membuat anak-anak harus meningkatkan kemampuannya, kalau tidak akan kalah. Nah, saat kalahpun ini adalah latihan yang baik untuk anak-anak dalam mengatasi rasa kalah. Memilih menyerah atau malahan makin giat berlatih?

Dalam pengalaman saya bermain kelereng saat masih kecil, sering kali kita berhadapan dengan situasi yang sulit untuk “menembak” kelereng yang dituju. Semakin terlatih, semakin mudah kita menghadapi situasi sulit tersebut. Saat bisa mengatasi situasi sulit itu, tersimpan rasa bangga dalam diri ini. “Yes, I CAN Do It!” bukan kelerengnya…

Nah, selanjutnya silahkan Anda kembangkan sendiri nilai-nilai atau sikap mental apa yang Anda ingin tanamkan ke anak-anak Anda, berikut ini beberapa ide saja yang semoga menjadi referensi hikmah.

Misal: kita ingin mengajarkan “KETEKUNAN”

MERAJUT: Anda bisa mencontohkan (visual) bagaimana nikmatnya (rasa) membuat rajutan. Lamanya waktu proses pembuatan bisa menjadi pelajaran akan ketekunan, juga kesabaran.

MEMBATIK: merupakan contoh yang luar biasa dan sangat mengagumkan akan makna ketekunan dan kesabaran. Selain manfaat untuk pelestarian budaya. Biaya pelatihan jadi murah, peralatanpun sekarang Anda bisa peroleh dengan mudah ditoko-toko batik di kota-kota besar Jawa Tengah.

Contoh menstimulasi: MENYERANG & BERTAHAN

CATUR adalah pilihan yang baik dalam menstimulasi anak-anak untuk memiliki mental kapan harus menyerang, kapan harus bertahan. Karena ada giliran bermain menyerang dengan bidak putih dan bermain bertahan dengan bidak hitam. Permainan ini menjadi salah satu kegemaran saya sejak saya SD dan salah seorang teman yang berjasa untuk hal ini adalah teman SD saya bernama Parlin Hasibuan yang dengan telaten mengajarkan saya bermain catur sampai kami berpisah setamat SMP.

Contoh menstimulasi: KETANGGUHAN & “PAIN TOLERANCE”

OLAHRAGA adalah pilihan terbaik untuk melatih ketangguhan anak-anak, karena ada saat-saat mereka harus melawan rasa sakit dan ini sangat penting kekuatan mereka di masa depan, sehingga mereka akan memiliki toleransi yang tinggi terhadap rasa sakit yang mungkin saja semakin meningkat dengan tantangan yang lebih berat. Bukankah sebuah hal yang mustahil otot yang kekuatan angkat bebannya hanya 20 kg, bisa mengangkat beban yang beratnya 50 kg, bukan? Tentu, diperlukan otot dengan kekuatan angkat minimal 50 kg juga.

RENANG dengan satu gaya yang monoton adalah sarana latihan mental yang baik, misal berenang dengan gaya dada selama 2 jam. Bukan renang dengan kecepatan. Atur saja, sesuai kebutuhan. Jika tekanan yang ingin Anda ciptakan, tentu lomba renang dengan kecepatan adalah pilihan stimulasi yang baik. Jika daya tahan, tentu lama waktu yang jadi pilihan.

BERSEPEDA juga merupakan cara yang kreatif untuk menstimulasi anak-anak akan kemampuan toleransi mengatasi rasa sakit, khususnya perjalanan yang menantang seperti ke gunung atau mountain bike.

MARATON adalah pilihan yang paling praktis dan murah tentunya, selain bisa dilakukan kapan saja, juga bisa kapan saja. Lama waktu (bukan kecepatan) adalah stimulasi yang sangat baik untuk daya tahan, khususnya ketangguhan dan membuat strategi di dalam diri untuk terus melangkah sampai tiba di tujuan.

Maraton berbeda dengan olah raga lain, karena dalam pengalaman saya sejak SD yang hamper setiap minggu pagi marathon dengan teman-teman, saya selalu berhasil mengatasi suara dalam diri saya (self talk) untuk menyerah. Saya selalu katakana: “Krishna terus, terus dan terus lari sampai FINISH. Paling pingsan, gak mungkin mati kok”

Ingat sobatku, berjuang menggapai impian tidak akan membuat Anda mati. Jikapun Anda mati, maka Anda akan mati dengan kemenangan.

Krishnamurti

Mengatasi Stres Saat Ujian

Hai adik-adikku!

Kamu pasti pernah deh mengalami “hang” atau seperti perasaan “tegang” saat ujian. Sehingga, walau kamu tahu jawaban dari salah satu soal yang mungkin sangat mudah, namun tiba-tiba jawabannya “hilang”, bukan?

Gimana dong ngatasinya?

Ini ada beberapa ide terapan NLP ala kakak, saat ngalami “hang”. Pilih salah satu ide yang kamu rasa paling pas untuk kamu. Latihan dulu aja sampai mahir. Lalu, terapan dan lihat hasil ujian kamu. Kalo sudah makin mahir, pilih terapkan yang lainnya agar kamu punya beberapa teknik untuk atasi situasi ini.

1. Dalam 1 tarikan nafas, dalam hati hitung angka 1 sampai angka tertinggi yang kamu bisa. Lalu, tahan nafas kamu sebentar, kemudian hitung mundur dari angka tertinggi tadi menuju angka 1, dalam 1 hembusan nafas juga. Ulangi beberapa kali, jika kamu rasa perlu.

2. Tekan atau pencet kelingkingmu sampai terasa sakit, pindahkan perhatian kamu ke rasa sakit kelingking itu, bayangkan stresnya pindah ke kelingking itu, lalu lepaskan pelan-pelan, sambil merasakan stres kamupun ikut lenyap.

3. Lihat ke luar jendela, lalu bayangkan ras stres yang ada di kepala kamu atau mungkin di dada kamu, pindah melayang ke tempat yang kamu ingin cantolkan. Bisa kamu cantolkan ke pucuk pohon, di daun pohon atau terbang menyelinap di awan yang jauh tinggi sekali…

4. Tarif nafas gaya Opa Bandler, ini kakak dapat idenya saat ikut training terapan NLP di Orlando, Maret 2008 lalu, gini lho caranya: tarik nafas cepat lewat mulut, lalu hembuskan lewat hidung. Lakukan beberapa kali sampai terasa rileks…

5. Tarik nafas pelan-pelan banget, lalu tahan nafas selama yang kamu bisa, boleh tahan nafas di perut atau di dada, lalu buang nafas pelan-pelan juga, sambil berkata dalam hati: “Tenang, tenang, tenang…”. Boleh juga tambahkan nama kamu, seperti: “Tenang Krishna, tenang Krishna, tenang Krishna…” atau kata-kata lain yang kamu rasa cocok untuk kamu. Boleh diulang, jika perlu…

6. Dongakkan kepala kamu ke langit-langit, lalu lihat salah satu titik, pilih bebas aja… Hitung mundur dalam hati: “3..2..1..” atau boleh juga hitung lebih lama: “10..sampai 1..”

7. Dongakkan kepala kamu ke langit-langit, lalu buang nafas seperti kamu meniup lilin. Ulangi, kapanpun kamu inginkan…

8. Dengan wajah tetap menghadap ke depan, gerakan bola mata kamu demikian:

- katakan dalam hati: “Atas” dan gerakan mata kamu ke atas.

- katakan dalam hati: “Kanan” dan gerakan mata kamu ke kanan.

- katakan dalam hati: “Bawah” dan gerakan mata kamu ke bawah.

- katakan dalam hati: “Kiri” dan gerakan mata kamu ke kiri.

- Ulangi beberapa kali, misalnya 5 putaran. Boleh dibuat putaran yang terbalik: atas, kiri, bawah, kanan…

Lakukan beberapa kali, lalu pilih soal yang sudah kamu temukan jawabannya, ulangi lagi cara diatas, kapanpun kamu perlu. Teknik ini hasil dari penelitian Opa Grinder yang kakak aplikasikan untuk kondisi-kondisi tertentu…

9. Bayangkan diri kamu melayang keluar dari kelas tempat ujian, kembali ke rumah atau tempat dimana kamu belajar, buka kembali semua memori saat itu. Cari informasi yang dibutuhkan, lalu kembali bayangkan ke kelas untuk melanjutkan ujian. Baik sekali melakukan teknik 1 sampai 8 dulu, sebelum mencoba yang ke 9 ini.

Nah, setelah kamu merasa tenang, lanjutkan mengerjakan soal ujian yang kamu anggap paling mudah. Ingat, strategi sukses mengerjakan ujian adalah pilih yang mudah dulu. Bukan sesuai urutan 1, 2, 3 dan selanjutnya.

Dan, yang paling penting setelah kamu menguasai teknik-teknik mengatasi stres ini, kamu harus tetap belajar yang terbaik dan berikan yang terbaik untuk diri kamu sendiri dan tentunya, buatlah bangga orang tuamu…

Dalam kehidupan ini, semua orang perlu ujian. Karena hanya dengan ujian, kita bisa naik kelas. Bayangkan kalau tidak ada ujian, kan hidup jadi nggak seru, dong!

Selamat menikmati ujian! Makin pintar ya…

Kak Krishna

Membuat Batas Masalah Kantor Dan Diluar Kantor

“Bagaimana mengolah pikiran, agar saat kita meninggalkan kantor, persoalan kantor tertinggal di kantor. Sehingga saya jadi fresh saat tiba di rumah. Demikian pula sebaliknya…”

Demikian pertanyaan yang cukup sering (bahkan agak banyak) muncul pada acara seminar Parenting yang kami lakukan selama tahun 2007 lalu. Menurut saya sih gampang-gampang saja, dan selama ini sangat efektif. Terutama saat saya masih bekerja sebagai IT Manager di sebuah perusahaan sampai akhir tahun 2001 lalu.

Ini yang saya lakukan dan setelah belajar NLP, teknik sederhana dan gampang ini ternyata NLP banget, bok! Tapi saya dapatkan ide ini dari sebuah buku yang saya lupa namanya, kalau tidak salah karya Shakti Gwain tentang Kekuatan Visualisasi.

1. Karena kantor di lantai 3, jadi saya membuat Garis Imajiner di pintu masuk lantai dasar. Caranya saya membayangkan menyoret garis di lantai dari titik A ke titik B. Bayangkan saja persis seperti kita membuat garis di lantai dengan menggunakan kapur barus berwarna putih.
2. Setelah garis dibuat, sepakati yang mana bagian diluar kantor dan yang mana bagian didalam kantor. Ada area yang menyatakan sebelum dan sesudah. Sebut saja: Bagian Luar Kantor (Baluk) dan Bagian Dalam Kantor (Badak).
3. Beritahu ke Unconscious bahwa kita akan membuat program ini, nah kalau bagian ini adalah tambahan baru yang saya dapatkan idenya dari training NLP Design Human Engineering di Orlando, Maret lalu. Beritahu bahwa kita akan berpindah STATE dari bagian Baluk ke badak dengan cara melewati garis tersebut. Cukup kayak ngomong dalam hati saja, kok. Mudah-mudah sajalah…
4. Setelah itu, lakukan perpindahkan STATE dengan melibatkan semua alat indra V.A.K. Ada beberapa ide untuk ini dan pilih yang Anda rasa pas untuk Anda:
1. Kaki kiri tetap di Baluk, kaki kanan di Badak, artinya kita mau meninggalkan semua perasaan yang ada dalam diri ini di area Baluk. Kapan? Saat mengangkat kaki kiri melangkahi garis imajiner menuju ke Badak. Saat melatih bagian ini, rasakan semua perasaan tertinggal di area Baluk.
2. Buang nafas sebanyak mungkin saat masih di Baluk, tinggalkan semua perasaan yang ada dalam diri ini di area Baluk. Lalu, sambil kaki melangkahi garis imajiner dan saat masuk ke area Badak, tarik nafas yang dalam dan rasakan kesegarannya.
3. Hentakkan kaki (boleh kiri atau kanan) di area Baluk sebagai pesan ke Unconscious untuk meninggalkan segala perasaan yang mungkin “mengganggu” dan pindah ke Peak State di area Badak.
4. Di area Baluk, mata Anda menghadap ke bawah, saat pindah ke area Badak, mata Anda mendelik ke atas setinggi mungkin.
5. Anda boleh memilih salah satu ide di nomor 4 atau boleh juga mengkombinasikannya.
6. Lakukan sebaliknya saat pulang dari kantor menuju ke rumah, boleh di garis imajiner yang sama (sebaiknya demikian). Hanya melakukannya terbalik.
7. Latih, latih dan latih sampai Anda terbiasa…

Sedikit catatan:

1. Garis Imajiner ini juga bisa Anda buat di rumah, seperti di pintu garasi rumah sebagai tanda batas bahwa urusan rumah adalah di rumah, jangan dibawa keluar. Dan, urusan luar adalah urusan luar, jangan dibawah ke rumah.
2. Cara kerja Teknik Garis Imajiner persis sama dengan teknik yang ada di NLP yakni Circle of Influence. Jadi bagi Anda yang sudah memahami Circle of Influence, dapat membuat Garis Imajiner lebih mantap lagi.
3. Jika Anda menguasai teknik Trancing-In dan Trancing-Out, sungguh sangat baik Anda memprogram area A ke B dengan teknik ini dalam kondisi trance, karena hanya butuh sekali program saja, tanpa perlu pengulangan lain.
4. Teknik ini juga selalu saya gunakan saat pindah state dari sebelum bicara di panggung, naik ke panggung dan berada di panggung. Banyak orang mengamati bahwa saya (tepatnya “state” saya) sangatlah berbeda jika berada di atas panggung sebagai pembicara, dibandingkan saya saat di kehidupan biasa dibawah panggung, menjadi orang biasa saja yang sederhana… Iyalah, yauuu…

Selamat berlatih dan ingat! Dalam latihan, tidak ada kata “gagal”, Anda hanya belum terbiasa saja…

Krishnamurti

Membantu Membuang Rasa Stres, Menjadi Tenang

Kok seperti ada Setan & Malaikat dalam diriku?

“Duh, aku bingung deh dengan diriku ini? Emosiku sering meledak-ledak, tapi kadang juga bisa sangat sedih. Kadang cuma ingin berdiam diri saja sendiri. Dalam diri aku, kayak ada 2 orang yang sering ngomong, gitu lho. Kadang si Baik yang ngomong, kadang si Jahat yang ngomong. Aku Stresss banget nih. Aku aneh, aku gila ya, Kak Krishna?”

Saya menjawab dengan tertawa: “Betul sekali, kamu sudah mulai gila ha..ha..” Yang nanyapun makin stres dan tranceee…

The Law of Polarity

Begitulah kegalauan insan manusia di usia akil balik, usia remaja, usia transformasi dari anak-anak ke dewasa. Membingungkan, menggalaukan, sulit ditebak dan rentan secara emosi. Bagaimana mengatasi kedua emosi yang seringkali ekstrem ini? Emosi Setan dan emosi Malaikat, begitulah bahasa “guyon”-nya. Sayapun tidaklah terlalu tahu. Namun, tantangan ini membuat saya berpikir keras dan menguji coba beberapa teknik-teknik NLP. Minimal untuk membantu lebih reda, lebih enak dan semoga bisa selesai dengan baik.

Nah dalam hidup ini pasti: ada Hitam, ada Putih. Ada siang, ada malam. Ada tangis, ada tawa. Ada dingin, ada panas. Ada Setan, ada Malaikat. Sadari saja dalam hidup ini pasti ada ke 2 hal yang berlawanan. It’s a law of universe. Tidak bisa kita lawan. Tidak bisa ditolak. Tapi justru, diterimaaa… berdamai… Peace, peace!

Ide dari Collapse Anchoring

Oke, tadi tuh omongan orang dewasa . Sekarang kita kembali yok ke situasi kamu sebagai remaja. Kakak, kebetulan ada ide sederhana yang lumayan efektif dan powerful lho. Nama asalnya Collapse Anchoring, kereeen kan? Tapi karena diotak-atik gaya kakak, maka dibuat lebih sederhana aja ya, kakak beri nama: Teknik “Katupkan Tangan” guna mendamaikan Setan & Malaikat yang sering muncul di pikiranmu.

Kamu gak usah kuatir, bahwa kamu gila. Hampir semua orang kok punya pengalaman kayak kamu, walau sudah kakek nenek. Kakak banyak nangani klien orang dewasa yang ngalami kayak kamu. Bahkan, di Batam ada klien yang punya 10 Setan & Malaikat dalam pikirannya, sereeem kan? Pada bandel-bandel lagi. Hanya, kamu lebih ekspresif aja sehingga kamu lebih keblinger. Tapi bagus, kamu bisa mengenali situasi itu.

Nah, ini kakak punya ide sederhana. Teknik ini mudah banget kok. Kamu bisa lakukan sendiri. Ini caranya:

1.

Ambil posisi seperti kamu mau berdoa, boleh bersila, boleh duduk atau bersujud. Bagus juga kamu lakukan teknik ini pada malam hari sebelum kamu mau tidur, agar tidurmu bisa sangat nyenyak…
2.

Buka telapak tangan kirimu menghadap ke atas, lalu:
*

Pindahkan seluruh perasaan kamu hari ini yang membuatmu galau seperti kesal, marah, sedih, ngambek, benci, nggak enak di dalam dada dan lain-lainnya ke telapak tangan kiri tersebut. Caranya tarik nafas, lalu pindahkan perasaan “PALING” galau tadi dengan meniupkan nafas ke telapak kiri kamu.
*

Terus hembuskan nafas kamu ke telapak kiri kamu tadi, sampai kamu merasa lebih enak (kayak terasa enteng). Hebatnya, pikiran kamu tahu dan nurut apapun yang kamu perintahkan.
*

Setelah kira-kira semua perasaan galau kamu pindah, lalu kepalkan telapak kirimu dengan erat. Karena kita mau kunci tuh perasaan galau itu supaya gak nyebar kemana-mana.
3.

Sekarang, tarik nafas yang dalam banget dan hembuskan pelan-pelan…
4.

Pasti juga hari ini kamu mengalami perasaan senang, gembira, nyaman, bahagia, tertawa-tawa atau yang seperti inilah. Nah, sekarang buka telapak tangan kananmu menghadap ke atas, lalu:
*

Pindahkan seluruh perasaan senang dan gembira kamu hari ini ke telapak tangan kanan kamu. Caranya tarik nafas, lalu pindahkan perasaan “PALING” senang dan gembira dengan meniupkan nafas ke telapak kanan kamu.
*

Terus saja pindahkan sampai rasanya banyak banget dan telapak tangan kananmu penuh luber dengan perasaan senang dan gembira.
*

Sekarang, kepalkan telapak tangan kanan kamu sekuat mungkin. Karena kita mau menggunakan kekuatan positip kamu untuk menyelesaikan banyak hal dalam kehidupan kamu.
5.

Nah, ini jurus kunci yang harus kamu ingat dan lakukan. Dengan sangat cepat, buka kedua telapak tanganmusatukan, boleh ditambah gosok-gosok kedua belah telapak tanganmu.
6.

Lalu, tarik nafas dengan perlahan melalui hidung dan buang nafasmu selambat dan sepanjang mungkin, melalui mulut huuuh…
7.

Bagus banget jika kamu lanjutkan dengan doa bersyukur atas apa yang telah kamu alami dan semoga membuat kamu makin kuat dan makin baik.
8.

Tidur deh yang lelaaap ya… zzz…zzz…

Mengalami Berbagai Macam Rasa
Setelah kamu makin terasa tenang, ini lho sedikit pelajaran kehidupan. Dalam hidup ini ada macam-macam rasa. Ada manis, ada pahit, ada pedas, ada asin dan kawan-kawan. Kan, gak seru kalo kamu hanya tahu rasa manis aja. Kapan kamu punya pengalaman lainnya. Semakin kami tahu macam-macam rasa, maka kamu semakin kaya pengalaman. Dan, kamu juga akan semakin banyak bekal untuk melanjutkan perjalanan kehidupan ini ke masa depanmu.

Semakin banyak pengalaman rasa dan kamu tahu bagaimana menyiasati dan menikmati rasa itu, maka kamu akan semakin bijak. Walau kamu masih remaja. Ingat lho, bijak itu bukan hanya milik orang yang lebih tua dari kamu.

Bijak itu milik orang yang bisa menguasai rasa dalam dirinya. Kalo bahasa orang tuanya sih “orang yang sudah bisa mengendalikan diri”, gitu deh!

Jadi syukuri kalo bisa ngalamin macem-macem rasa dalam hidupmu ya…, karena akan membuat kamu kuat nantinya. Itu ya kurang lebih hikmah kehidupan ini. Oke, lalu…

Ingat! Latih sampai Mahir & Ajarin juga Temanmu

Buatlah orang tua kamu bangga padamu!

Salam sayang dari kakakmu, juga untuk Papa Mama kamu ya…

Krishnamurti

Lilin Dapat Membantu Atasi Stres

Halo adik-adik!

Sekali ini kakak mau berbagi teknik terapan NLP yang sudah kakak uji coba, sehingga sederhana dan sangat mudah dilakukan oleh kamu, walau kamu masih anak-anak.

Sungguh baik deh, bila kamu bisa kuasai teknik-teknik terapan NLP ini di usia kamu yang masih sangat muda. Karena kamu akan cepat jadi anak “jagoan” (baca: efektif) dalam hidupmu.

Berikut salah satu teknik mengatasi rasa kesal dalam diri kamu. Met eksplorasi ya…

Untuk Apa teknik ini?

Kan, kamu sering tuh ngalami perasaan yang kesal. Namanya juga anak-anak, ya kan? Perasaan kesal - galau, perasaan gak tahu apa’an, pokoknya gak enak aja. Selama ini paling kamu nangis atau teriak-teriak, kalo lagi ngalami perasaan yang kayak gitu tuh…

Repotnya, kekacauan perasaan kamu ikut bingungin Papa Mama, Bapak Ibu, Engkong Emak, Eyang, Oma Opa dan anggota keluarga lainnya. Biasanya mereka memeluk, menggendong dan membujuk kamu untuk tenang. Cukup membantu untuk redakan tangismu, bukan?

Lalu, gimana ngatasin perasaan galaumu, kalo lagi sendirian?

Nah, ini kakak punya ide sederhana. Teknik ini mudah banget kok. Kamu bisa lakukan sendiri. Ini Ide Pertama dari kakak:

1. Gembungkan mulutmu sebesar mungkin, tahan, lalu pindahkan (dengan cara membayangkan) seluruh perasaan kesal kamu ke dalam gembungan di mulutmu.

2. Setelah gembungan di mulut kamu terisi penuh oleh seluruh perasaan kesalmu, lalu lakukan dengan sangat cepat, dalam posisi mulut seperti meniup lilin ulang tahun yaitu membuang nafasmu sebanyak-banyaknya…

3. Tarik nafas yang perlahan, lalu bernafas seperti biasa, Ulangi langkah 1 dan 2, jika kamu rasa perlu.

Nah, itu salah satu idenya. Ide Kedua sama caranya seperti ide pertama, hanya bedanya adalah:

1. Ambil sebatang lilin dan nyalakan apinya. Letakan lilin di sebuah tempat dan kamu ambil jarak sekitar 1 m (boleh lebih jauh atau lebih dekat, terserah kamu aja) dari letak lilin.

2. Bayangkan seluruh gambaran dan perasaan kesal yang ada di benak kamu, bergerak keluar dari pikiranmu pindah ke nyala api lilin. Terus pindahkan sampai gambarannya menyatu dengan nyala lilin.

3. Setelah itu, tiup yang keras “Puuuh!” sampai nyala api lilin tersebut padam. Dan, rasa kesal kamupun ikut padam…

4. Tarik nafas yang perlahan, lalu bernafas seperti biasa, Ulangi langkah 1 dan 2, jika kamu rasa perlu.

Setelah ini yang penting!

Tarik nafas yang dalam dan perlahan, hembuskan dengan posisi mulut tetap seperti tiup lilin, sambil berkata dalam hati: “Apapun yang terjadi padaku, aku tetap sayang pada Ibu…” (gunakan sebutkan manja kamu untuk Ibu dan ayah, misalnya Bunda, Ibu. Mama. Mami atau sebutkan lainnya, juga untuk Ayahmu ya…)

Kamu juga dapat tambahkan kalimat ini: “Karena tanpa Ayah dan Ibu, aku tidak akan ada di dunia ini”

Hati-hati dengan Keyakinan yang bisa mengacaukan pikiranmu.

Hindari kalimat yang bisa mengacaukan pikiran dan perasaanmu, seperti: “Kan, aku tidak minta dilahirkan ke dunia ini? Bapa Ibu yang harus bertanggung jawab, dong!”

Memang betul dan sah-sah aja pertanyaan ini. Namun, yakin deh pasti ada rencana indah Allah karena menghadirkan kita di dunia ini. Jadi, belajarlah kamu mengambil tanggung jawab akan hidupmu sendiri. Karena dengan demikian, jiwamupun bertumbuh. Setuju?

Duh, kecil-kecil belajar filsafat, kayak orang tua aja he..he..

Latih sampai Mahir

Kalo kamu udah bisa ngelakuin cara ini, terus aja latihan. Ingat, yang namanya latihan pasti aja ada salahnya. Namanya juga latihan. Jadi, kuncinya apa? Lakuin aja terus sampai kamu mahir. Setelah itu?

Ajarin Temanmu

Ya, jangan lupa untuk berbagi pengalaman ini ke teman-temanmu. Lalu, ajari juga mereka cara ini. Karena dengan berbagi dan ngajarin, kamu akan makin pandai dan makin pandai. Selain itu juga, kamu melatih diri untuk peduli dengan kehidupan ini, mulailah dari hal yang kecil aja, ya? Dan,…

Buatlah orang tua kamu bangga padamu!

Salam sayang dari kakakmu,

Kak Krishna

Melatih Fokus Dengan Memasukan Bola Pingpong Ke Aqua Gelas Kosong

Saat saya menghadiri sebuah pelatihan, saya sangatlah bosan jika si pembicara hanya menyampaikan pesannya secara verbal. Saya gak mudeng-mudeng, teman saya bilang kamu bolot he..he.. Tapi, begitu ada simulasi, permainan, bergerak secara fisik, maka sayapun menjadi sangat tertarik. Maklum saya sangat kinestetik.

Sejak saya memutuskan menjadi trainer publik bulan Juli 2002 lalu, saya selalu menyampaikan pesan pelatihan melalui permainan, simulasi, contoh, drama, bernyanyi dan sebagainya. Pokoknya seperti bermain (karena saya senangnya bermain dan tidak capek jelaskan teori he..he.. Bosan tauk, baik pesertanya maupun trainernya). Eh, tidak disangka ternyata peserta umumnya sangat senang dengan cara bermain ini dan proses belajarpun menjadi mudah karena sederhana dan menyenangkan. Tanganpun jadi ringan untuk memetik buah-buah makna pelatihan.

Saya belumlah terlalu paham dampak simulasi atau permainan dalam pelatihan, sampai suatu saat saya hadir di training New Code NLP di Kuala Lumpur tahun 2005 yang dibimbing oleh DR John Grinder, Co-Creator NLP. Pada pelatihan tersebut, Grinder banyak menyampaikan pesannya melalui Game. Setelah mencoba dan melatih beberapa game, saya bingung. Karena sepertinya terjadi suatu transformasi dalam diri saya, tapi saya tidak tahu. Setelah beberapa waktu, saya barulah paham bahwa manfaat sebuah permainan dalam sebuah pelatihan dapat membuat peserta merasakan perubahan diri. Sungguh luar biasa dampaknya.

No Copy Right, It”s Your Right to Copy My Ide.

Nah, khusus artikel yang berjudul “Tip Praktis NLP For Trainer” saya akan bagikan beberapa permainan yang saya temukan sendiri hasil dari observasi kehidupan sehari-hari. Permainan ini boleh Anda gunakan secara gratis dan bebas hak cipta untuk keperluan pelatihan Anda tanpa perlu membayar royalti dan sebagainya. No Copy Right, It”s Your Right to Copy My Idea.

Karena sering kali, saya sendiri mendapatkan ide ini secara tiba-tiba saja, saya yakin ide-ide “AHA” ini dari Hikmat Allah. Dan, karena Allah memberikannya secara cuma-cuma, rasanya naif sekali kalau hanya saya simpan sendiri saja atau saya jual untuk mendapatkan royalty. Saya takut sekali kalo saya jual ide tersebut dan Allah marah, sehingga Allah menyetop mengirimkan ide Nya kepada saya he..he..Maka, baiknya ide ini juga disebarluaskan secara cuma-cuma agar banyak orang yang bisa merasakan manfaatnya walau mungkin sangat sederhana. Anda cukup menyebutkan ke peserta pelatihan Anda bahwa permainan ini sumbernya dari Krishnamurti dengan alamat website: www.PortalNLP.com dan sudah diijinkan untuk dibagikan ke siapa saja, termasuk ke peserta.

Melengkapi, bukanlah Bersaing.

Seorang teman bertanya: “Kamu nggak takut membagikan ilmu yang kamu miliki secara gratis dan meluas di website? Kan, sekarang ini persaingan kian ketat di dunia training”. Saya malah balik bertanya: “Mengapa harus takut? Sederhana saja alasan saya, pertama saya tidak pernah melihat teman-teman sesama trainer sebagai saingan, saya hanya punya niat untuk melengkapi apa yang belum ada. Yang kedua, berbagilah mumpung Allah masih memberikan kita kesempatan untuk berbagi. Karena kita tidak tahu kapan kita dipanggil dan setelah itu kita tidak punya kesempatan lagi untuk berbagi, bukan?” Eh, maaf sebenarnya kita masih bisa berbagi sih saat meninggal nanti, yaitu berbagi organ tubuh kalau organ tubuh kita sehat dan baik he..he.. Kalo penyakitan? Itu mah, mindahin penyakit…kit.. kit…kit…

Juga, pengalaman hidup saya selama ini, semakin banyak saya berbagi ide, maka semakin banyak saja ide-ide baru datang menghampir saya, entah dari mana saja. Jadi, kalau begitu: “Mengapa harus takut berbagi, saudaraku?” Ada juga yang kembali bertanya: “Tetapi, kan ada saja orang yang jahat pada kita?” Saya hanya menjawab: “Biarkan saja. Toh, sudah dibuat oleh Allah hukum alamnya yakni siapa yang menabur, maka dialah juga yang menuai. Hidup ini sederhana, bukan?”

Menjelaskan & Merasakan Kata FOKUS

Baiklah, berawal dari 5 bulan lalu, saya mencari ilham untuk menjelaskan kata FOKUS, sebuah kata yang sangat penting untuk menjadi berhasil dalam hidup ini, sebuah kata yang mudah dikatakan dan juga sederhana untuk dijelaskan, namun sungguh sulit mengajak peserta merasakannya. Outcome (tujuan) saya waktu itu adalah melalui permainan FOKUS ini peserta bisa merasakan sendiri perubahan energi dalam dirinya sebelum bermain dan setelah bermain, sehingga diharapkan peserta akan menjadi berubah setelah mengikuti pelatihan ini. Ide lainnya adalah agar pesertapun bisa melakukannya di rumah atau mengajarkannya kepada orang lain seperti bawahannya, termasuk anak-anak dirumah.

Outcome ini membuat saya cukup lama berdiam diri, bermeditasi, berkeliling masuk keluar kampung dan akhirnya tiba-tiba “AHA” muncullah sebuah ide sederhana yang bisa dimainkan oleh setiap peserta pelatihan yakni melempar bola pingpong ke gelas aqua yang kosong. Sejak itu, saya selalu membawakan permainan ini di kelas-kelas pelatihan saya baik untuk menjelaskan makna kata FOKUS atau hanya untuk memindahkan STATE dari kondisi yang mungkin mulai adem ayem ke kondisi yang segar kembali dengan berbagai aplikasi lainnya, terserah kebutuhan saja. Baiklah, saya akan bagikan permainan yang sederhana dan sangat bermakna tersebut kepada khalayak umum, khususnya Anda yang ber-profesi sebagai Trainer, Guru, Dosen, Pembimbing atau profesi apapun.

Perlengkapan yang diperlukan untuk setiap peserta:

1. Gelas plastik Aqua yang kosong.

2. Bola pingpong atau cukup kertas yang diremas-remas sampai membentuk bulatan sebesar bola pingpong. Baik sekali jika gunakan bola pingpong yang berwarna oranye dibanding warna putih karena memudahkan mata untuk melihatnya.

Cara bermain:

1. Peserta diminta memilih pasangan sebagai teman latihan.

2. Setiap peserta mendapat 1 gelas plastik Aqua yang kosong dan 1 buah bola pingpong.

3. Peserta A diminta memegang gelas plastik Aqua pada posisi menghadap B, boleh dibuat posisi miring 45 derajat.

4. Peserta B mengambil ancang-ancang jarak bisa dimulai 1 meter, lalu dibuat menjauh 2 meter, 3 meter sampai misalnya 10 meter dari peserta A. Atur saja jarak lemparnya sesuai kebutuhan pelatihan, karena peserta akan merasakan manfaat yang berbeda-beda dan biarkan peserta yang menyimpulkan manfaat yang bisa mereka petik.

5. Dengan konsentrasi penuh dan terfokus pada tujuan, peserta B melemparkan bola pingpong ke gelas plastik Aqua yang dipegang oleh peserta B. Lakukan berkali-kali sampai mahir.

6. Lakukan permainan ini secara bergantian.

7. Baik sekali anjuran peserta untuk berteriak “GOOOL” sekeras mungkin, saat bola pingpong masuk ke dalam gelas Aqua. Karena kelas akan sangat ramai dengan teriakan berhasil “Goool” atau teriakan “Aaah!!!” karena bola pingpong hampir saja masuk ke dalam gelas Aqua. Sungguh suasana kelas yang sangat hidup.

Manfaat permainan ini:

1. Fokus

Peserta akan mengalami sendiri perasaan pentingnya fokus sebagai kunci mencapai kesuksesan. Karena semakin kita fokus pada impian kita, semakin cepat pula kita mencapai apa yang kita inginkan. Alam bawah sadar peserta akan menangkap pesan ini dengan sangat baik, tanpa perlu disimpulkan oleh trainer. Ingat, kata-kata sangatlah terbatas dan pengaruh kata-kata dalam berkomunikasi hanyalah 7% saja, sebaiknya sebagai trainer kita hanya memberikan kata kunci saja. Biarkan peserta yang menyimpulkan dalam bahasa mereka sendiri.

2. Pindah State (Pindah Kondisi)

Setelah latihan untuk fokus, permainan ini sering saya ulang saat peserta mulai diserang rasa kantuk, sehingga setelah 5-10 menit latihan, keadaan fisik dan emosi peserta kembali segar dan siap melanjutkan pelatihan. Khusus kelas pelatihan untuk terapi, saya membagikan pengalaman bagaimana memfokuskan energi ke tangan kanan, lalu memindahkan energi tersebut ke bagian tubuh klien kita yang sakit tanpa perlu menyentuh langsung ke bagian yang sakit tersebut.

Untuk manfaat “Rasa Perhatian” yang tulus, misalnya untuk Customer Service, perbedaan rasa akan terasa sekali di tangan kanan (tangan yang dipakai untuk melempar bola pingpong) sebelum bermain dan setelah bermain, saya biasanya meminta peserta melakukan salaman ke beberapa peserta sebelum bermain dan merasakan perbedaannya setelah peserta bermain. Ada perbedaan rasa yang cukup signifikan.

Tentu akan banyak lagi manfaat dan pengoptimalan permainan ini, silahkan Anda gali dan maknai sendiri sesuai tujuan pelatihan yang akan Anda berikan. Misalnya: Visualkan dulu impian peserta dan masukan gambar impiannya secara imajiner ke dalam gelas Aqua tersebut, lalu fokuskan pikirkan telah mencapainya, setelah itu lempar bola pingpong menuju ke impiannya tersebut dan minta peserta tersebut berbagi apa perasaanya saat bola pingpong tersebut masuk ke dalam gelas Aqua tersebut. Juga apa rasanya saat gagal?

Kesan dan manfaat lain yang bisa Anda dapatkan atau temukan dari permainan ini selain dari yang saya tuliskan di artikel ini, kalau Anda berkenan mohon dibagikan di kolom komentar atau boleh langsung email saya di: krishnamurti@indo.net.id. Selamat bermain dan having FUN yaaa!

Krishnamurti

Coret-Coret :Berbicara Dengan Bahasa Sinyal Unconscious

Setiap saya mengikuti pelatihan diluar negeri, baik NLP maupun lainnya seperti Trance Camp-nya Stephen Gilligan tahun 2006 lalu, umumnya mereka (baca: si bule he..he..) selalu menyediakan kertas-kertas karton kosong yang ditempel di dinding tempat pelatihan berlangsung. Awalnya saya bertanya bingung: “Buat apa ya?” walau sudah dijelaskan oleh pihak penyelenggara pelatihan, saya tetap saja bingung.

Tahu mengapa saya bingung? Gampang, karena kemampuan bahasa Inggris saya yang payah hi..hi.. Saya mah modalnya nekat aja kalo belajar ke luar negeri, walau bahasa Inggris-nya pas-pasan euy. Kan, ada bahasa monyet? Tapi, biarin deh bahasa Inggris saya payah, yang penting kan saya lulusan luar negeri, gayalah gitu! Makanya saya nggak pernah ambil ijazahnya, maluuu luu…lu… Kacau ya! Kadang heran, klien kok masih mau ngundang aja he..he.. bercanda nih, bercanda… Tetap ngundang ya…

Abis gimana? Kalo saya hanya lulus NLP lokal, bayarannya murah he..he.. Tapi, kalo lulusan luar negeri, fee pembicara jadi mahal, asyik kan? Ya, begitulah bangsa ini. Umumnya, kita lebih menghargai barang dari luar dibandingkan dari dalam negeri yang menurut pengalaman saya sangatlah luar biasa. Budaya-budaya daerah kita sungguhlah harta karun yang tidak ternilai, jika kita bisa menggalinya dengan benar. Banyak sekali ilmu NLP yang saya dapatkan saat menggali budaya-budaya daerah. Khususnya ilmu-ilmu terapi khas budaya Indonesia. Tapi ya sudahlah… Kita kembali ke laptop…

Nah, akhirnya setelah setengah hari pelatihan berlangsung saya baru tahu bahwa kertas karton kosong tadi untuk dicorat-coret, bahasa asingnya Graffitti ya??? Pokoknya boleh corat-coret apa saja sesuka hati dan warna-warni juga sesuka hati kita. Ehm, mulailah jahilnya saya muncul, maklum wong deso… Sayapun ikut-ikutan, kadang lebih gila dan aneh, bukan menurut gurunya, tapi menurut saya sendiri he..he.. Wah, setengah mati saya kagetnya, sore hari setelah pelatihan selesai, team trainer terlihat sering diskusi di depan corat-coret tersebut. Dalam hati saya pikir, akan dibacain nih besoknya. Lho, ternyata tidak tuh. Makin penasaranlah saya. Terus saja saya amati dan saya pelajari apa yang mereka lakukan. Sampai suatu saat saya tahu bahwa itu adalah salah satu sarana dalam berkomunikasi yakni Unconscious Signal.

Sesampai di Indonesia, mulailah saya tiru “pelajaran corat-coret” yang saya dapatkan tersebut ke kelas-kelas pelatihan yang saya lakukan. Setelah uji coba beberapa kelas pelatihan yang saya lakukan, barulah saya paham bahwa Corat-coret adalah salah satu cara alami bagaimana Unconscious peserta mengirimkan pesannya melalui sinyal-sinyal dalam hal ini adalah gambar yang berwarna-warni. Dengan demikian, jika saya mengerti maksud pesan tersebut, maka akan sangat membantu saya menyiapkan materi, ide baru ataupun tambahan penjelasan untuk materi pelatihan esok harinya tanpa banyak melakukan dialog kata-kata yang maknanya sangat terbatas ini.

Melalui media website: PortalNLP ini, saya hanyalah ingin berbagi bukanlah mengajari atau menggurui. Karena pasti banyak trainer yang sudah menggunakan cara ini, saya hanya ingin berbagi saja dari sisi lainnya yang mungkin bermanfaat sebagai pelengkap. Siapa tahu bisa menambah kasanah dan siapa tahu bisa juga berguna untuk orang lain. Kalaupun ada yang mengatakan: “Ah, ini kan biasa dan sederhana”. Ya, saya setuju karena memang benar hal ini biasa dan sederhana. Baiklah, berikut ini teknis persiapan, bahan-bahan yang diperlukan juga bagaimana memanfaat pesan Corat-coret ini.

Bahan yang diperlukan:

1. Kertas karton Manila ukuran setengah plano atau seukuran kertas flipchart, sejumlah berapa hari pelatihan yang Anda buat. Misalnya Anda membuat 3 hari pelatihan, berarti Anda siapkan 3 lembar kertas karton Manila.

2. Plakban kertas yang besar dibuat menyerupai plakban Double Tape agar dapat merekatkan sisi belakang karton dan dinding ruang tempat pelatihan. Sebaiknya hanya gunakan plakban kertas karena mudah menempel ke dinding jenis apapun dan aman saat dilepas kembali karena lem plakban kertas tidak merusak dinding.

3. Pensil krayon warna-warni dan meja kecil (jika perlu) untuk meletakkan krayon tersebut.

Tempat menempel karton Corat-coret:

Cari tempat yang cukup mudah dijangkau oleh peserta. Baik juga ditempat dekat pintu keluar masuk atau disamping kiri kanan dari peserta. Atau tempat yang menurut intuisi Anda adalah tempat yang tepat. Ikuti saja hati Anda.

Nah, yang menarik adalah bagaimana membaca Corat-coret ini dengan menggunakan bahasa Unconscious juga:

1. Masuk ke kondisi Hening, hanya hening saja. Gak usah mikir, gitu lho! Serius amat! He..he..

2. Lalu, serap saja secara visual tanpa bertanya apa maksud dari corat-coret tersebut. Amati rasa, dialog atau gambaran yang muncul dalam diri Anda, amati saja tanpa menilai apapun.

3. Setelah beberapa saat, endapkan dan biarkan Unconscious Anda yang memprosesnya dan mengartikannya dalam bahasa alam bawah sadar Anda sendiri.

4. Umumnya dari pengalaman saya selama ini, ada saja situasi seperti “POP UP” atau “AHA” atau gaya Melayu “OOOH” ini maksudnya. Sungguh sangat seru…

Bagaimana memanfaatkan Corat-coret ini?

Setelah kelas selesai pada sore atau malam hari, berdolah sejenak dan setelah itu baru tanyakan saja ke Unconscious Anda dengan dialog hormat dalam hati: “Apa maksud pesan dari peserta hari ini dan mohon bantuan untuk menyiapkan bahan pelatihan yang diperlukan oleh peserta untuk esok hari”. Tidak perlu menunggu jawaban seperti kita ngobrol he..he… biarkan dan endapkan saja prosesnya. Percayalah, besok paginya, mungkin siangnya atau kapan saja Anda akan mendapat ide atau masukan apa yang sebaiknya Anda lakukan untuk hari itu atau saat itu. Unconscious Anda, Alam Bawah Sadar Anda, Hati Anda, Qolbu Anda, Diri Anda atau apapun namanya, tahu kok yang terbaik untuk Anda. Karena yang tahu apa yang terbaik untuk Anda adalah Diri Anda Sendiri, bukan?

Catatan: Jangan juga menganggap Corat-coret sebagai satu-satunya fakta kebenaran, ini adalah salah satu feedback (umpan balik) saja dari para peserta pelatihan dalam bahasa sinyal atau dalam bahasa awam dikenal dengan istilah “pesan terselubung”. Umpan balik lainnya yang dapat Anda pelajari juga adalah pakaian yang dikenakan peserta, cara duduk, cara merespon atau apa saja karena informasi bahasa tubuh sangatlah berguna dan berpengaruh sangat besar dalam berkomunikasi yakni 55%.

Terakhir, jangan lupa untuk mendokumentasikan semua lembar Corat-coret ini. Boleh dengan menyimpan semua lembaran yang ada atau saya biasanya menawarkan peserta untuk membawa pulang lembar yang diinginkan dan saya dokmentasikan dengan memotret menggunakan kamera digital untuk disimpan sebagai file JPG di komputer atau CD.

Selamat menikmati berbicara dengan bahasa sinyal Unconscious…

Krishnamurti

Suara Berpengaruh Bagi Trainer

Saat DR Richard Bandler melatih kami di pelatihan NLP “Persuasion Engineering” Orlando, Amerika, akhir Februari, 2008 lalu untuk mengucapkan bunyi “Ah” dengan getaran di leher, lalu dengan getaran di dada dan terakhir dengan getaran suara di perut, tiba-tiba pikiran saya menerawang kembali saat masa SMA sekitar tahun 80an.

Dimasa itu saya sering kumpul dengan teman-teman untuk berlatih drama, baca puisi dan kegiatan seni lainnya di Taman Ismail Marzuki atau yang dikenal dengan nama TIM, yang kebetulan cukup dekat dengan lokasi rumah awal perjuangan hidup kami sekeluarga membangun harapan baru di Jakarta yakni di Jalan Kimia Ujung.

Salah satu kemampuan yang penting dalam berlatih drama adalah berbicara dengan menggunakan suara perut agar dialog verbal memberikan rasa kuat. Memiliki power istilahnya. Tanpa saya sadari latihan drama waktu itu yang kadang membosankan, ternyata sekarang sangat mendukung kemampuan berbicara saya sebagai Motivator. Khususnya, dalam me-leading peserta seminar secara sangat cepat.

Kecepatan me-leading menjadi sangat penting, karena pihak perusahaan yang mengundang kami para Motivator, umumnya (hampir 90%) menyediakan waktu untuk sesi motivasi sekitar 1 atau 2 jam saja, bahkan saya cukup sering diundang untuk waktu bicara sekitar 45 menit. Jadi kami para Motivator perlu memiliki kemampuan ekstra dan kejelian agar pesan yang ingin disampaikan tetap “masuk” ke benak peserta dalam waktu yang sangat singkat tadi. Dan, perlu teknik-teknik tertentu agar peserta bisa berubah mindset-nya dalam waktu yang pendek.

Menurut DR Richard Bandler kunci perubahan dalam NLP harus dilakukan dengan sangat CEPAT. Karena otak belajar dengan sangat cepat. Lalu, buatlah sangat SEDERHANA agar perubahan menjadi mudah untuk dilakukan dan suasana haruslah FUN atau menyenangkan. Cepat, Sederhana dan Fun…

Saya sangat bersyukur bisa mengenal ilmu NLP yang sangat kaya teknik untuk hal tersebut, bahkan beberapa teknik khusus yang saya dapatkan langsung dari DR John Grinder saat belajar “Essential Training Skill” di London, Maret tahun 2006 lalu, sungguhlah sangat membantu untuk me-leading peserta dalam jumlah yang sangat besar.

Saya berlatih sangat keras menerapkan teknik ini dan saat ada kesempatan bicara di depan 6.000 orang pada tahun 2007 lalu, saya sendiri kaget dengan hasilnya. Seluruh peserta bisa saya ajak untuk diam hening, tertawa terbahak-bahak dan berteriak keras, walau saya bicara dengan suara yang perlahan saja. Untuk kemampuan ini, saya sangat berterima kasih pada DR John Grinder.

Apa sih rahasianya?

Tidak ada yang spesial, hanya perlu latihan yang ketat dan disiplin saja. Salah satu latihan yang masih rutin saya lakukan sampai saat ini adalah Olah Suara atau Olah Vokal, khususnya Suara Perut dalam bahasa Palembang kami menyebut kata perut menjadi Perot he..he..

Apa lagi rahasianya?

Tentu, kemampuan memilih kata dan menyusun kalimat dengan baik dalam waktu yang cepat, sangatlah membantu. Kemampuan ini disebut kecerdasan linguistik. Cukup mudah saya menguasai hal ini, karena sejak kecil saya senang puisi, prosa bahkan gurindam 12 khas wong Sumatera. Anda perlu latihan untuk menyukai hal ini, tidak perlu belajar sampai keluar negeri, cukup gali dari budaya kita sendiri saja. Bangsa Indonesia sangat kaya akan hal ini.

Contoh: Tahimpit nak di ate, takuruang nak di lua. Tanya saudara kita dari Minang untuk memahaminya.

Contoh lain: Sopo sing tekun, meski bakhal tekan, senajan kudhu nganggo teken. Tanyalah kepada saudara kita dari Jawa untuk memahaminya.

Banyak contoh lainnya yang saya gali dari budaya lokal setempat, budaya kampoeng yang sangat kaya dan indah. Janganlah menyerah, tetap melaju, kalau terpaksa, ya sudah, manumpang biduak ka hilie…he..he..

Hambatan huruf “R”

Nah, ini rahasia terakhir. Ini adalah sebuah mindset saja. Mindset menerima diri Anda apa adanya, sykuri apa yang Anda miliki di dalam diri. Sederhana bukan? Saya adalah seorang pemalu, saya sangat benci untuk bicara di depan kelas, khususnya saat di SMA. Mengapa? Karena saya tidak bisa mengucapkan kata atau kalimat yang ada unsur “R”. Apa penyebabnya? Persisnya, saya juga tidak tahu. Namun, yang saya tahu adalah umumnya kami yang terlahir di Palembang, terbiasa untuk “menyimpan” bunyi “R” di dalam mulut saat bicara. Persis seperti orang Perancis bicara. Hanya bedanya orang Perancis tidak makan pempek he..he.. Jadi “R” kami lebih kacau ha..ha..

Cukup lama saya mengatasi kendala terbesar dalam diri saya ini, sampai saya menerimanya dengan ikhlas. Malahan, sekarang menjadi ciri khas saya. “Motivator yang dak pacak ngomong “R” itu nah” demikian celoteh teman-teman he..he.. Malah jadi gampang dikenal dan makin mahal lagi yo bayarannyo, katonyo. Ai, wong kito galo he..he..

Tip Praktis Latihan Olah Suara:

Baiklah, berikut ini rahasia yang harus dibuka dan dibagikan ke orang banyak karena sumber rahasia ini dari Tuhan juga sih, ngapain disimpan saja, ya kan?

1. Pilih huruf yang mau Anda ucapkan, paling baik adalah bunyi huruf hidup seperti: A, I, U, E atau O.

2. Anda boleh kombinasikan huruf hidup tersebut dengan huruf mati lainnya, misal: Ehmmm, Aummm, Oiii… dan kombinasinya, misal: Aaaauuummm, Oooo…oi…oi…iii…iii…

3. Bunyikan huruf atau kata yang dipilih dengan getaran bunyi suara di leher, sentuh leher Anda dan bunyikan dengan panjaaang…

4. Lalu, ganti fokus perhatian Anda ke dada, bunyikan huruf atau kata yang dipilih tadi dengan getaran suara di dada, sentuh dada anda, bunyikan dengan panjaaang… dan rasakan getaran yang ada di dada.

5. Terakhir, ganti fokus perhatian Anda ke bagian perut, bunyikan huruf atau kata yang dipilih tadi dengan getaran suara di perut, sentuh perut anda, bunyikan dengan panjaaang… dan rasakan getaran yang ada di peruuut… Sekali-sekali boleh juga latihan seperti orang menahan buang air besar (ngeden) dengan suara yang besar “Eeekkk…”, ini serius lho he..he.. Dalam budaya Tionghoa, teknik ini menyalurkan tenaga “Chi” ke bagian sentral tubuh kita.

6. Latihan lain yang sering saya lakukan adalah teriak suara “A” atau “O” dengan suara sangat keras melebih kekuatan suara berteriak. Jadi seperti teriak sekeras-kerasnya.

Teknik ini sangat baik untuk melatih suara menjadi berat, juga baik sebagai terapi diri guna melepaskan rasa marah dalam diri Anda, jika ada. Lakukan beberapa kali latihan nomor 6 ini, dengan terus menaikkan tingkat atau intensitas kekerasan suara. Artinya teriaklah semakin keras dan semakin keras!!!

Saat menulis artikel ini, saya baru saja selesai me-leading 500an peserta Seminar Motivasi untuk para Dokter, Bidan, Perawat dan pelayan kesehatan di Batam. Kami melakukan Group Therapy bersama-sama untuk melepaskan segala beban pikiran dengan cara:

Meneriakkan bunyi “A” dan “O” dengan sangat keras dan sepanjang mungkin, selama sekitar 10 menit dan dilanjutkan dengan Self Reflection.

Nah, latihan-latihan yang sering saya lakukan ini akhirnya membuahkan hasil yang sangat berguna untuk diri saya, bukan sebagai pemain drama seperti yang saya cita-citakan tetapi sebagai Motivator. Sehingga saya bisa dengan sangat cepat memindahkan berat suara saya kapan suara leher, suara dada dan kapan menggunakan suara perut.

Latihan dan teknik ini juga berguna untuk Anda yang berprofesi sebagai Pelatih, Leader, Penjual, Guru, Dosen, Penyiar Radio, Tele Marketing, Terapis, Dokter atau profesi apapun yang memerlukan kemantapan suara untuk meyakinkan diri sendiri maupun orang lain.

Dan, saat test suara di Orlando dengan alat tertentu (saya lupa namanya…), hasil bunyi suara saya, khususnya saat berbunyi dengan suara rendah, menghasilkan warna suara yang sangat berat, lurus dengan range yang sangat lebar. Tenang tapi lebar, ah saya bingung ngomongnya. Karena gambar yang muncul di layar alat tersebut seperti itu. Nanti kalau saya ketemu kalimat lain, saya edit deh bagian ini ya…

Thanks to DR Richard Bandle dan DR John Grinder, saya pribadi sungguh bangga dengan karya cipta NLP Anda berdua untuk kehidupan ini. Semoga ilmu NLP yang saya dapatkan dari Anda berdua dapat berguna untuk orang banyak dan bangsa Indonesia ini.

Dan, saya akan terus menggali dan menciptakan teknik-teknik NLP khas Indonesia, sebagaimana yang DR John Grinder harapkan saat menjawab pertanyaan saya, tentang proses terapi yang kami lakukan saat menjadi relawan di Tsunami Aceh tahun 2004 lalu.

Misi saya adalah membagikan ilmu NLP kelas dunia ini kepada masyarakat luas dengan harga yang terjangkau bahkan gratis, agar makin banyak orang yang bisa terbantukan hidupnya menjadi lebih baik, sebagaimana misi kedua pencipta NLP ini untuk misi kehidupan.

Oi, suaro perot kau tuh nah. Kebanyakan ngerop cuko he..he.. (tanya orang Plembang untuk artinya). Awak tu’ pacak, kalu galak. Galak Idak? Salam iwak belido yooo,

Krishnamurti

NB:

Sebagaimana misi saya sejak awal karir sebagai Motivator, maka bagi Anda atau kelompok yang membutuhkan pelatihan saya yang bersifat sosial, silahkan hubungi melalui email krishnamurti@indo.net.id atau HP 08161815333 untuk mengatur waktu.


Kami hanya meng-charge Speaking Fee untuk perusahaan saja, yang tentunya mendapat keuntungan finansial dari sebuah pelatihan. Lalu, dana dari perusahaan yang menjadi klien kami, selanjutnya di-alokasikan untuk pelatihan yang bersifat sosial kepada masyarakat yang membutuhkan jasa kami.

Dengan Pensil, Dapat Membuang Emosi Negatif

“Ah, simulasi itu mestinya bisa lebih bermanfaat, dari sekedar mengatasi rasa takut atau membangun keyakinan diri bahwa apapun bisa” demikian komentar suara dalam diri saya saat melihat teman trainer di Malaysia melakukan simulasi mematahkan pensil ke teman trainer lainnya.

Menurut saya, terlalu sederhana simulasi kekuatan pikiran manusia hanya dengan mematahkan sepotong pensil kayu yang tentu pastilah sangat rapuh, bukan?

Namun, jujur ingin saya sampaikan bahwa mematahkan pensil dengan satu jari telunjuk, sungguh sangatlah menarik. Hanya bagaimana memanfaatkannya tidak hanya sekedar motivasi yang bisa bersifat sementara, tapi bagaimana memanfaatkan lebih dari itu? Pasti ada manfaat lain.

Bertanya pada Unconsious yang sangat kreatif

Kebiasaan saya jika ingin mencari suatu ide baru, saya selalu minta bantuan Unconscious saya untuk mencari ide baru. Sejak SMP saya sering menggunakan kalimat kurang lebih seperti berikut: “Krishna, berikan ide baru atau manfaat lain dari simulasi tersebut?” Setelah itu, let go and let God!

Saya menyebut Unconscious saya dengan nama: “Si Krishna”, nanti saya bagikan pengalaman bagaimana saya berkomunikasi dengan Unsconicious saya, sederhana dan mudah sekali, kok!

Dapatlah ide berikut ini, lalu saya mulai ber-eksperimen dalam berbagai kesempatan. Mungkin setelah 3-4 tahun, sudah ribuan peserta yang saya uji untuk melakukan terapi sederhana dan “cukup” bermanfaat ini.

Berikut ini tekniknya:

1. Terapi ini harus dilakukan berdua. AA sebagai Terapis dan BB sebagai Klien. Lalu berganti peran.
2. Pertama, AA dengan menggunakan kedua belah telapak tangan, genggam erat di kedua sisi ujung pensil kayu dengan posisi telapak tangan menghadap keatas.
3. AA atur posisi genggaman di kedua ujung pensil, agar ada tempat yang cukup leluasa bagi BB untuk memukul pensil tersebut. Jarak yang lebar ini membuat pensil lebih mudah dipatahkan, karena tujuan kita adalah terapi bukan melatih kekuatan.
4. Setelah AA siap, sekarang AA membantu BB untuk proses “men-download” memory lama yang perasaannya mau dibuang, caranya sebagai berikut dan tentu saja bisa Anda rubah sesuai kebutuhan dan situasi si BB:
1. AA memandu BB dengan suara yang pelan saja, katakan: “Pikirkan sebuah pengalaman yang mungkin pernah membuat Anda kecewa, sedih, marah, sakit hati (dan sebagainya), dihina orang, disepelekan orang, direndahkan orang atau pengalaman lainnya yang membuat perasaan Anda kacau balau..” (boleh diganti yang lain, lebih spesifik, tentu lebih baik)
2. Setelah kira-kira memory tersebut ter-download, AA dapat melanjutkan panduannya dengan: “Sekarang, rasakan kembali perasaan yang tidak nyaman itu, rasakan… rasakan… Gandakan perasaan tersebut.., keluarkan…, lepaskan…, keluarkan…, lepaskan…” (boleh diulang-ulang, sampai terlihat cukup emosional)
5. Lalu, keluarkan atau pindahkan “emosi negatif” dari memory lama tersebut:
1. AA bantu BB mengepalkan tangan kanannya dengan posisi telunjuk jari menunjuk. Karena BB akan mematahkan pensil kayu tadi hanya dengan satu jari telunjuk kanan (kalo kidal ya jari telunjuk kiri).
2. AA meng-kalibrasi bahasa tubuh si BB, jika AA merasa perasaan yang tidak nyaman tersebut sudah muncul, lanjutkan dengan: “Sekarang, pindahkan, pindahkan seluruh dan pindahkan seluruh, seluruuuh perasaan yang tidak nyaman yang saat ini ada dalam diri Anda, ke ujung jari kanan Anda. Pindahkan semuanya…” Anda boleh mengatakan kalimat ini dengan suara lembut perlahan, atau sangat keras, ikuti saja feeling Anda.
3. AA boleh mengganti kalimat diatas dengan ide lain atau menambahkan kalimat lain, misalnya: “Anda bisa memindahkan seluruh perasaan tidak nyaman dalam diri Anda ke ujung jari telunjuk kanan Anda, saat Anda membuang nafas yang panjaaang…”
6. Sekarang bagian pelepasan emosi. Setelah AA merasa bahwa si BB sudah sangat atau cukup emosional, minta BB untuk:
1. Mengepal tangan kanan sekeras mungkin, dengan posisi jari telunjuk kanan tetap menjulur ke depan.
2. Lalu, mengangkat tangan kanan setinggi mungkin…
3. Pandu BB dengan kalimat (pilih yang dirasa pas):
1. “Satuuu!!! Duaaa!!! Tigaaa!!!”
2. “Siaaap!!! Hajaaar!!!”
3. “BISAAA!!! BISAAA!!! GOOO!!!”
4. “Tarik nafas, tahaaan…, GOOO!!!”
5. Atau kalimat semangat lainnya…
6. Atau ajak BB untuk teriak sama-sama…
7. BB dengan emosional memukul pensil kayu yang digenggam oleh AA, sekuat mungkin… dan patahlah (semoga sih he..he..) si pensil kayu. Beban emosi negatif yang tersimpan selama inipun, ikut patah dan sirna…
8. AA memandu BB untuk tarik nafas yang dalam dan dilanjutkan dengan rasa syukur atau rasa ikhlas, seperti: Ikhlaaas, ikhlaaas dan ikhlaaas…

Manfaat lain dari simulasi ini:

1. Tentulah motivasi atau keyakinan diri bahwa kita bisa melakukan apapun jika kita percaya atau yakin.
2. Melatih kekuatan imajinasi, jika kita membayangkan bahwa pensil itu tidak ada, atau membayangkan pensil tersebut sangat rapuh dan jari telunjuk tangan kita adalah besi baja, atau ide lainnya.
3. Mengalahkan rasa takut, walau masih ada hal lain yang harus digali lebih dalam untuk mengatasi sumber rasa takut.
4. Beberapa pengalaman, saya mendapatkan bahwa kasus trauma yang menimbulkan perasaan emosi negatif yang berlebihan, dapat sembuh dengan baik. Namun, apakah teknik terapi ini bisa pas untuk trauma apapun, tentu masih memerlukan kajian lebih dalam.

Harapan saya untuk pembaca

Semoga teknik terapi yang sederhana ini, dapat berguna untuk siapa saja yang membaca artikel ini. Setelah itu tolong (banget) bagikan teknik ini ke siapapun yang (mungkin) memerlukan, agar makin banyak orang yang bisa melepaskan emosi negatif yang sering kali “ngumpet” dalam diri kita.

Sehingga main banyak pula orang yang makin tenang, makin damai dan (semoga) makin bahagia dalam mengarungi lautan kehidupan ini, yang kadang memang tidaklah pasti.

Ketenangan Menciptakan Kemenangan…

Krishnamurti

Kekuatan Motivasi Ada Didalam Diri Kita Sendiri

Mengapa, mengapa & mengapa?

Jutaan orang baca buku Rich Dad, Poor Dad. Jutaan orang baca buku The Secret. Jutaan orang belajar NLP. Mengapa tetap saja. Ya, tetap saja. Tetap saja sedikit sekali, ya sedikit sekali. Sedikit sekali orang yang berhasil. Berhasil dalam hidupnya. Berhasil mencapai impiannya. Mengapa, mengapa & mengapa?

Anda tahu jawabannya? Mudah! Jawabannya: “Tauk ah Gelap!”

Seorang teman mengamati Nasrudin yang sedang sibuk mencari sesuatu di perkarangan rumahnya. Si teman bertanya: “Apa yang sedang kau cari Nasrudin?”. “Sejak pagi, aku sedang mencari jarumku yang hilang? Bantuin dong!” jawab Nasrudin dengan suara mulai frustasi dengan badan terus menunduk berusaha mencari jarum. Temannyapun ikut membantu mencari karena solideritas teman ngopi. Setelah 1 jam ikut membantu mencarikan jarum yang hilang tersebut, temannya mulai penasaran dan bertanya lagi: “Hai Nasrudin! Jarum kamu hilang dimana?” Nasrudin juga makin frustasi dan dengan nada agak membentak menjawab: “Hilangnya di dalam rumah!!!”. Si teman agak kaget dan marah: “Mengapa kau cari di luar rumah?!!!”. Nasrudinpun ikut kesal dan menjawab ketus: “Di luar rumah terang. Di dalam rumah GELAP TAUK!!!”

Ya, itulah jawaban pertanyaan tadi “Mengapa, mengapa & mengapa?” Tidak ada yang salah sih, namun jika kita tidak tahu kita ada dimana, maka kita bisa tersesat dan terjebak bukan? Terjebak dalam suatu kondisi atau suatu situasi yang kita juga tidak tahu apa. Tersesat karena kita tidak punya peta, bahkan banyak dari kita tidak tahu mau kemana. Sungguh sangat membuang waktu bukan?

Sering kali kita terjebak di sebuah tempat yang sepertinya terang padahal itu bukanlah tempat yang kita cari. Sebenarnya jika kita tahu mau kemana, walau kita berada di hutanpun, tidaklah mungkin kita tersesat. Karena hutan tidak pernah berubah. Posisi sebuah pohon yang mungkin sudah berumur puluhan tahun, selalu di posisi yang sama, tidak mungkin sebuah pohon berpindah-pindah tempat. Kecuali pohon Natal he..he.. Nah, Nasrudin hanya bingung dan mungkin mulai panik, sehingga dia mencari di tempat yang mungkin kurang tempat.

Banyak sekali orang seperti Nasrudin, bukan? Sayapun pernah berada di posisi Nasrudin. Beruntung dalam hidup saya sejak kecil selalu bertemu dengan para pembimbing, hampir dalam segala hal, khususnya Pembimbing Rohani. Sehingga tidak banyak saya menghabiskan waktu dalam perjalanan hidup ini, menuju pulang ke Sang Khalik.

Lalu, bagaimana dong keluar dari hutan kebingungan tadi?

Oke, sekarang kita mulai main-main yok. (Baca kalimat berikut dalam hati dan baca dalam tempo yang lambaaat saja…) “Bayaaangkaaan dan rasaaakaaan… Sekarang tiba-tiba Anda terperosok dan berada dalam ruangan yang gelaaap…” Diam sejenak, amati respon Anda? Pejamkan mata Anda 10-20 detik. Apa pilihan respon Anda?

Respon yang umum terjadi adalah Panik, bukan?

Kaget akan memompa jantung kita bekerja sangat cepat, makin lama makin cepat dan kitapun akan panik, bukan? Nah, panik bisa membuat kita berteriak keras minta tolong, ketakutan, menangis, lari kesana kemari atau mungkin lemas pingsan. Pokoknya kacau deh. Karena kacau, maka hasilnyapun akan kacau, bukan?

Seorang teman lama dari Semarang pernah minta masukan dan bimbingan saya untuk meng-coaching dia agar bisa berhasil menjadi pembicara atau trainer. Saya bertanya pada dia: “Kamu sudah belajar pada siapa saja?” Dia menjawab bahwa dia belajar dari sangat banyak orang yang dia anggap sukses atau guru. Saya hanya tersenyum dalam hati, saya sudah tahu pasti bahwa dia akan sulit mencapai sukses karena dia sibuk mencari jarumnya di perkarangan, padahal hilangnya di dalam rumah. Sampai 3 tahun kemudian, dia tetap saja berjalan dalam lingkaran yang berputar-putar yang tidak mungkin bergerak maju karena akan kembali ke titik semula, bukan? Namun, karena teman saya ini selalu mencari pembenaran, tentu sangatlah sulit bagi dia untuk keluar dari lingkaran itu. Dia terjebak dalam “balon bening” ciptaanya sendiri dan karena bening dia tidak melihatnya dan dia tidak tahu dia terjebak.

Pernahkah Anda bertanya dalam hati: “Bagaimana saya bisa fokus kalau saya memiliki banyak Kiblat?” Bukankah yang namanya Kiblat haruslah SATU. Cara atau Metode ke arah KIBLAT boleh saja berbeda-beda. Namun KIBLAT tetaplah SATU.

Mungkinkah kita menyarikan rumus sukses dari berbagai Guru kelas dunia menjadi satu rumus sukses? Padahal Guru kelas dunia itupun hanya punya satu Guru? Apakah kita lebih hebat dari Guru kelas dunia tersebut dengan menyarikan ajaran mereka menjadi satu rumus saja? Hati-hati, mungkin kita akan terjebak di hutan yang lebih lebat lagi…

Untuk menjadi berhasil sesungguhnya sangat sederhana, kita hanya perlu punya satu Guru, satu Kiblat saja. Guru itu adalah di dalam diri kita. Ya, dalam di dalam rumah kita, bukan di perkarangan walaupun terang, namun di dalam hati yang mungkin saja gelap. Gelap karena jarang kita kunjungi dan tidak pernah kita nyalakan pelita, bukan?

Jawaban dari pertanyaan “Mengapa, mengapa & mengapa?” ada di dalam diri kita sendiri. Ya, hanya kitalah yang bisa membukanya. Bukan orang lain. Karena kita adalah si pemilik kunci tersebut. Kita hanya perlu mengambil kunci itu. Nama kunci itu berupa pertanyaan: “Siapa diriku ini?” - “Who Am I?”

Yok, kita main-main lagi seperti kejeblos dalam gelap tadi. Kita mulai seperti pengalaman di atas tadi: “Bayaaangkaaan dan rasaaakaaan… Sekarang tiba-tiba Anda terperosok dan berada dalam ruangan yang gelaaap…” Lalu coba pengalaman berikut:

1. Tenangkan diri Anda, bernafaslah yang perlahan.

2. Masuk ke suasana Diam sampai terasa Hening.

3. Pejamkan mata dan terus berdiam.

4. Teruslah berdiam diri sampai terasa nyaman.

Maka akan muncullah …… (silahkan jawab sendiri, Anda tahu kok jawabannya he..he..) Sangat indah, bukan?

Setelah itu, tanyakan dalam diri Anda; “Siapakah aku ini?”

Pertanyaan kedua: “Apa misi hidupku di dunia ini?”

Apa jawaban yang benar? Mana saya tahu karena itu misteri hidup Anda sendiri he..he.. Nanya melulu ah!

4 langkah di atas bukanlah cara yang baku, itu hanya cara si Krishna saja, jadi bisa pas untuk Anda bisa juga tidak. Untuk masuk ke dalam diri, gunakan saja cara yang telah Anda ketahui atau Anda yakini, misal untuk Anda yang Muslim gunakan saja Dzikir. Anda yang Hindhu atau Budha, gunakan Meditasi. Anda yang Katholik, gunakan doa reflektif Rosario (bukan doa memohon) dan bagi Anda yang Kristen Protestan gunakan saja Doa Syafa”at atau Doa Reflektif lainnya. Yang penting diri Anda harus dalam kondisi hening sebelum mulai.

Jika kunci sukses sudah Anda temukan dalam diri Anda, maka tidak ada satu orangpun yang bisa menghalangi jalan Anda untuk mencapai sukses. Andapun tidak mungkin tersesat lagi, karena Anda sudah tahu tempat yang indah itu, bukan? Adanya di dalam diri. Kapanpun Anda perlu ke tempat indah itu, Anda hanya perlu berdiam diri. Itulah yang disebut Kekuatan Motivasi dari Dalam Diri. Inside-Out Motivation. Sang maha indah, sang Unconscious, sang Qalbu, sang Hati Nurani yang berbudi Pekerti.

Teruslah luangkan waktu untuk berhening diri. Masuk dan ber-dialog-lah ke dalam diri sampai terdengar dengan mesra jawaban “Siapakah aku ini?” dan “Apa misi hidupku di dunia ini?”. Semuanya tersimpan dengan rapi didalam diri. Sebuah Buku Kehidupan. Buku Kehidupan Anda sendiri. Tidak dijual dimanapun. Jauh-jauh lebih hebat dari buku Rich Dad Poor Dad ataupun buku The Secret. Karena tidak ada yang “Secret”. Anda tinggal mengambil dan membukanya sendiri Buku Kehidupan Anda tersebut. Temukan jawabannya di halaman terakhir. Yang diperlukan hanya kejujuran hati saja. Ah, sungguh suatu pengalaman batin yang susah dilukiskan dengan kata-kata yang sangat terbatas ini. Anda harus mengalaminya sendiri…

Pikiran manusia memang luar biasa, dahsyat, sungguh tanpa batas. Apalagi ditambah bumbu Perasaan, makin hebatlah si pikiran manusia. Namun, salah bumbu salah rasa, walau sangat gurih namun sering kali kita terjebak rasa. Rasa sombong sebagai manusia. Hatilah yang bisa menetralkan rasa. Hati laksana air gunung yang sangat sejuk dan tanpa rasa. Tanpa hati, kita bisa kebablasan dalam angkuhnya pembenaran.

Menyelaraskan Pikiran, Perasaan dan Hati adalah PUZZLE kita sebagai manusia. Ada yang bisa menemukan dan menyusun potongan-potongannya menjadi sebuah gambar kehidupan yang indah, lalu melompat gembira. Namun, banyak sekali orang yang tidak pernah menemukan potongan-potongan PUZZLE-nya sampai dia masuk di liang lahat. Sungguh kasihan, karena selama ini sibuk mencari jarum di perkarangan walau hilangnya di dalam rumah. Maaf, maaf dan maaf ya…

Sungguh Allah maha bijaksana, bukan? Menyimpan Permata terindah justru di dalam hati kita, bukan di dalam lautan.

Krishnamurti